Bersama dengan sisa orang yang selamat, Hosono tiba di New York.
Berkat bantuan teman-temannya, akhirnya Hosono bisa kembali ke tanah kelahirannya di Jepang.
Nama Masabumi Hosono akhirnya juga muncul dalam sebuah surat kabar dengan sebutan "Lucky Japanese Boy".
Ia juga menjadi salah satu orang yang paling dicari saat itu.
( BACA JUGA: Jangan Bersihkan Telinga Balita, Ternyata Kotoran Telinga Itu Penting, Kenapa Bisa Begitu ya? )
Namanya kerap muncul di dalam surat kabar.
Hal ini membuatnya menjadi tenar seketika.
Namun ketenaran itu tak bertahan lama setelah Hosono mendapat teguran dari Amerika Serikat.
Archibald Gracie yang merupakan seorang penumpang kelas satu menyebutnya sebagai penumpang gelap.
( BACA JUGA: Kenalkan Rifdah Farnidah, Tumbangkan Dominasi Timur Tengah )
Surat Kabar Jepang mulai mengkritik Hosono secara terbuka dan menyalahkan perbuatannya.
Setelah itu, Hosono dipecat dari jabatannya di kementrian.
Namun pada akhirnya ia kembali pada pekerjaannya karena dinilai sebagai karyawan yang sangat terampil.
Masabumi Hosono terus bekerja di kementrian itu sampai ia meninggal pada tahun 1939.
( BACA JUGA: Violet Jessop, Korban Selamat Tragedi Titanic yang Nyaris 3 Kali Tenggelam Dalam Kecelakaan Kapal )
Namun tetap saja, kata pengecut itu masih terus membayangi pihak keluarga dan menjadi aib yang tidak bisa terlupakan. (*)