Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kisah haru datang dari Yanto (30) dan Riska (27), pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pasalnya, pada Jumat (10/01/2020) kemarin pasutri ini membayar kekurangan biaya persalinan yang totalnya sebesar Rp 1.450.000 menggunakan uang koin pecahan Rp 1.000.
"Waktu itu harus bayar Rp 1.450.000, namun kami hanya punya uang sejuta, itu pun hasil kekumpul (mengumpulkan). Jadinya, terpaksa bongkar celengan," kata Riska saat ditemui di kediamannya, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dikatakan Riska, uang koin itu memang sengaja disisihkannya bersama sang suami untuk biaya persalinan anak pertama mereka itu.
Riska dan suaminya sudah mulai menabung sejak dirinya dinyatakan positif hamil.
Meski nominal uang yang ditabungkannya tak menentu, namun Riska dan sang suami tak pernah lupa memasukkan uang recehan sisa belanja ke celengan selama sembilan bulan terakhir ini.
“Sebenarnya yang terkumpul itu ada Rp 800.000, pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Namun yang pecahan Rp 500 sudah dipakai sebelumnya. Jadi, sisanya yang Rp 500.000 itu yang saya pakai untuk bayar biaya lahiran,” kata Riska.
Dikatakan Riska, sebenarnya uang receh itu hendak ditukarkan dulu sebelum digunakan untuk membayar biaya persalinan.
Namun karena kondisinya mepet, alhasil uang receh tersebut langsung dibawa begitu saja dalan kantong kresek.
"Niatnya, uang receh di celengan itu kalau sudah terkumpul mau ditukarkan dulu. Tapi, karena waktu itu kondisinya tidak memungkinkan, jadinya langsung saja dibawa ke puskesmas," ujarnya.
Hal itu awalnya membuat Riska waswas kalau pihak Puskesmas Cilaku, tempatnya melakukan persalinan, tidak mau menerima uang koin sebanyak Rp 500 ribu itu.
"Uangnya saya masukan ke dalam kantong keresek. Kasir puskesmas sempat kaget waktu melihatnya. Tapi diterima, katanya sama-sama uang," terangnya.
Riska pun lega, meski sempat kembali waswas setelah dihubungi pihak puskesmas kembali agar pada Senin keesokan harinya datang kemali.
Awalnya, ia mengira, uang koinnya akan dipermasalahkan. Namun, dugaannya meleset, pihak puskesmas justru mengapresiasinya. "Uang koinnya dikembalikan lagi, malah saya dikasih uang Rp 200.000 sama pihak puskesmas. Katanya untuk dede bayi," pungkas Riska.
Baca Juga: Dijodohkan dengan Ariel Noah, Wika Salim: Ya Secara Dilihat, Okelah
Beli Handphone Pakai Receh
Sebelumnya, kisah haru seorang bocah yang membeli handphone menggunakan uang receh juga pernah diwartakan oleh Tribun Jogja.
Dua gadis kecil dari Thailand diketahui membeli handphone menggunakan uang receh hasil tabungannya sendiri.
Terlihat pada foto di bawah, bagaimana petugas counter sedang menumpuk uang receh terebut untuk menghitung jumlahnya karena seperti yang terlihat juga uang receh itu berhasil terkumpul sampai beberapa kantong kresek penuh.
Awalnya gadis ini juga sempat ragu sampai bertanya kepada petugas counter apakah mereka mau menerima pembayaran menggunakan uang koin.
Beruntung, petugas counter yang baik hati mau menerima pembayaran menggunakan uang koin dan dua gadis cilik ini mulai memilih model handphone yang mereka sukai.
Pilihan kedua gadis yang diketahui kakak beradik itu pun jatuh kepada Oppo As 2020 yang mempunyai harga 4.999 baht atau sekitar Rp 2,3 juta.
Kakak perempuan mengatakan bahwa dia telah menabung sebagian dari uang sakunya bersama dengan adik perempuannya dan itu adalah kebiasaan yang diajarkan oleh ayah mereka.
Ayah mereka selalu mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menabung dengan uang mereka sendiri untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan.
Hal itu pun telah membantu menumbuhkan kebiasaan berhemat di antara anak-anak perempuannya.
Anggota staf telah berbagi kejadian langka di media sosial dan kisah gadis-gadis kecil itu menjadi viral bahkan menginspirasi banyak orang agar rajin menabung.
(*)