Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Belum lama ini, Dion Wiyoko blak-blakan mengenai masa kecilnya.
Aktor kelahiran Surabaya, 35 tahun silam itu mengaku cukup bandel saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Pengakuan itu disampaikan Dion melalui tayangan di kanal YouTube Perspektif MetroTV, seperti dikutip Grid.ID dari video yang dipublikasikan pada Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Sama-sama Punya Wajah Oriental, Dion Wiyoko Ternyata Sering Disangka Morgan Oey!
"Gue dulu sejak kecil tuh pemikirannya pas udah gede ya jadi pengusaha, arsitek atau jadi insinyur lah," terangnya.
"Gak ada kepikiran pengin jadi aktor, Karena gue pas kecil itu bandel banget. Istilahnya nih, gue belajar merokok itu SD kelas 4," jelasnya.
Saking bandelnya, Dion ternyata pernah dihukum guru di sekolahnya karena ketahuan merokok bersama gerombolan anak-anak lainnya.
Tak hanya itu, mereka juga dihukum karena kedapatan membawa majalah porno ke sekolah.
"Pas kelas 5 atau 6 gitu ya lupa, gue pernah diskors bareng satu gerombolan gitu karena ketahuan ngerokok dan bawa majalah porno," kenangnya diakhiri tawa.
Tak berhenti sampai disitu, Dion juga menjelaskan jika masa kecilnya ia bukanlah anak yang mudah diminta untuk melakukan suatu hal diluar kemauannya sendiri, termasuk belajar.
"Pernah juga nih masih pas SD, itu kan di kasih guru les. Itu guru les sabarnya bukan main ," terangnya.
"Begitu dateng, cuma nungguin gue diluar. Gue gak pernah mau keluar. Bandelnya banget banget deh," kenangnya.
"Suruh ngerjain PR, gue gak mau. Gue kabur-kaburan lah pokoknya. Gue gak pernah mau belajar," imbuhnya.
"Bersyukurnya sih tetep naik kelas," tandasnya.
Semua sikap itu berubah setelah sang ayah bangkrut dan Dion terpaksa pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama saudaranya di sana.
Karena tak ingin lebih menyusahkan sang ayah, Dion kecil pun mencoba untuk berubah.
Baca Juga: Sekarang Jadi Aktor Serba Bisa, Dion Wiyoko Ternyata Pernah Gagal Casting Berkali-kali
"Setelah pindah, perubahan di gue itu bener-bener drastis," ujarnya.
"Gue yang seumur-umur gak pernah tuh pulang sekolah langsung ngerjain PR, sejak pindah ke Jakarta itu bener-bener berubah," sambungnya.
"Dan dari situ gue ngerasa kayak, 'Wah ternyata gue bisa ya kayak gini (berubah)'. Gue jadi rajin, mandiri dan berprestasi," lanjutnya.
"Bahkan sejak SMP kelas 1 sampai SMA kelas 2 itu, gue selalu masuk dalam peringkat 10 besar," pungkasnya.
(*)