Tak hanya itu, MH juga mengatakan bayi itu sebagai pancingan agar keluarga MH segera memiliki momongan.
"Dia (MH) bilangnya kalau saya tidak punya uang Rp 2 juta, sini anakmu saya rawat saja tidak apa-apa. Nanti kamu ambil kalau kamu sudah punya uang," ES menirukan kata-kata MH.
Kepada MH, ES mengaku tidak akan lama menjaminkan bayinya. Ia akan segera menebus dan mengambil bayinya.
ES kebingungan lantaran suaminya menanyakan keberadaan anak mereka. ES mengaku takut dimarahi jika mengatakan kejadian sebenarnya.
"Bingung dan gugup menjawabnya, akhirnya saya jawab saja diculik orang," kata dia.
Usai membuat pengakuan itu, suami dan keluarga meminta ES melapor kepada polisi.
"Saya juga bingung, cuma dibawa ke Polres untuk laporan saja. Sebenarnya saya tidak ingin laporan. Saya bingung harus menjawab apa," ujar dia.
Saat membuat laporan, polisi menemukan beberapa kejanggalan dalam pengakuan ES.
Pada polisi ES mengarang cerita, dua orang merebut bayinya saat ia tengah menunggu kendaraan umum di depan RSUD Bangil.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda mengaku curiga dengan laporan ES.