"Banyak rumah sakit di seluruh dunia menggunakan dudukan reusable yang sama,” katanya.
"Dudukan tabung darah sekali pakai hanya digunakan di rumah sakit di negara maju," lanjutnya.
Yuen mengatakan kasus ini bukan merupakan kesalahan medis.
Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia sepakat bahwa alat itu dapat digunakan kembali.
( BACA JUGA: Pilih Jadi Supir Taksi Online, Ayah Tarra Budiman Ternyata Punya Alasan Tersendiri! Bikin Salut )
"Saya tidak bisa melihat ada saran kesalahan manusia," tambah Yuen.
Chief Executive Queen Mary Hospital, Dr Luk Che-chung, mengatakan bahwa bangsal transplantasi segera mengganti alat yang dapat digunakan berulang kali alat sekali pakai.
Bangsal lain akan melakukan hal yang sama secara bertahap.
Luk menduga 100 pasien mungkin telah terpapar karena mereka berada di bangsal di sekitar periode yang sama.
( BACA JUGA: Beradu Akting dalam Film Remake Arini, Ada Hal yang Tak Boleh Dilakukan Aura Kasih dan Morgan Oey )
Namun, beberapa orang telah meninggal karena alasan yang berbeda.
Rumah sakit akan memeriksa 58 pasien.
Mereka telah berhasil menghubungi 43 pasien, sedangkan 15 lainnya masih dicari. (*)