Grid.ID - Sosok Panji Petualang memang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, terutama bagi pecinta ular.
Panji Petualang dikenal sebagai sosok yang sakti, lantaran tetap baik-baik saja jika terkena gigitan ular.
Bukan sekali atau dua kali, Panji Petualang mengaku kerap digigit ular berkali-kali.
Apalagi, Panji memang sudah mencintai hewan melata ini sejak diriinya masih kecil.
Bekas luka robekan di tangannya menjadi saksi bisu bahwa sudah tak terhitung lagi berapa kali Panji digigit ular.
Tak jarang masyarakat menyebutnya sebagai orang sakti dan memiliki ilmu.
Panji pun mengaku tak masalah dengan anggapan publik yang menyebut dirinya sebagai orang sakti.
Sebaliknya, Panji lebih takut jika orang-orang menganggapnya biasa saja, dan banyak orang malah akan meniru aksi berbahaya menangkap ular.
Hal itu disampaikan oleh sang pawang ular saat berbincang dengan Melaney Ricardo di vlog sang presenter, yang kemudian diunggah di kanal Youtube pada Minggu (19/1/2020).
Saat itu, Melaney penasaran dengan kemampuan Panji.
"Terakhir kali digigit sama ular kapan?" tanya Melaney.
"Terakhir kali digigit sama phyton kemarin, kalau gini berdarah, dan kalau berbisa lukanya sampai melepuh gitu," ungkap Panji.
Panji mengaku tetap hidup setelah digigit ular, lantaran sang ular tak mengeluarkan bisa saat menggigitnya.
"Lo kan biasanya ngomong ke orang untuk menjauhi ular, dan ngasih tahu ngehindarinya gimana, nah lo kok malah digigit sih?" tanya Melaney.
"Aku berkali-kali digigit ular, Alhamdulillah selamat, walau itu ular berbisa sekali pun.
"Cuma kalau panji ngeklaim kebal sama ular itu enggak, enggak cari ilmu juga, karena itu namanya sombong, takabur," ungkap Panji.
"Dan biasanya orang yang sombong dan takabur malah kena, jadi Panji selalu merasa beruntung ditolong Tuhan," imbuhnya.
Panji mengaku, ular yang menggigitnya tak pernah menyuntikkan bisa, meski ular yang ganas.
Hal itu lantaran Panji juga tak pernah menyakiti ular, dengan memotong taringnya.
"Ketika si ular gigit, mungkin dia nggak ngasih bisa, jadi Panji menganggap mereka teman.
"Ular paling ganas sekalipun pernah gigit Panji, tapi untungnya mereka nggak menyuntikkan bisa," kata Panji.
"Karena panji juga tidak menggunakan pangkur taring, jadi Panji lebih ke berdoa aja," imbuhnya.
Kini, Panji lebih senang dianggap sakti, ketimbang banyak orang yang kemudian meniru aksinya.
Hingga membahayakan nyawa orang tersebut.
"Lo kan dianggap banyak orang sakti kan?" tanya Melaney.
"Tapi Panji lebih baik dianggap sakti, dianggap pawang, dari pada Panji ngomong sebagai orang biasa dan mereka akan mencoba.
"Nanti mereka tangkep di alam, digigit ular mati, terus nyalahin Panji," pungkas Panji.
(*)