Find Us On Social Media :

Penderitaan Buruh Tani Pengikut Keraton Agung Sejagat, Diminta Bayar 2 Juta untuk Seragam Hingga Disuruh Jalan 3 Kilometer Bawa Bendera : Kaki Saya Sakit Ingin Lepas Saja dari Barisan

By Novia, Senin, 20 Januari 2020 | 08:04 WIB

Buruh tani asal Kulon Progo, DI Yogyakarta, bernama Kasnan dan seragam yang dibeli sebagai bagian pengikut Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.

Untuk mengikuti kirab yang dibuat oleh Keraton Agung Sejagat itu, Kasnan ternyata juga dikenakan biaya.

Baca Juga: Anak Bungsunya Nangis Setelah Tak Sengaja Ketemu Jennifer Dunn, Sarita Abdul Mukti Langsung Pasang Badan Beri Peringatan Kepada Mantan Suami: Jangan Pertemukan Dulu Anak-anak dengan Perempuan Itu!

Kasnan mengaku harus merogoh kocek hingga 2 juta untuk membeli seragam dan topi yang akan dikenakan untuk kirab.

Baju berwarna hitam dengan kancing emas tersebut memiliki pangkat bertuliskan aksara Jawa di bagian pundak.

Baju tersebut juga disertai bordiran emas di bagian lengan bahu di sekitar kerah baju.

Untuk membeli dan mengenakan baju tersebut, Kasnan mengaku tak memberitahukan keluarganya.

"Istri belum tahu waktu itu. Saya dapat pakaian Kamis, saya pakai di sana (sebelum kirab). Kalau saya pakai sejak dari sini (Conegaran), bisa heboh kampung," ungkap Kasnan.

Baca Juga: Imlek 2020: Berdoa di Klenteng Sampai Bersih-bersih Rumah, Inilah 8 Tradisi Orang Tionghoa Jelang Tahun Baru Imlek

Kasnan yang setiap hari bekerja sebagai buruh tani itu juga tak paham makna dibalik tulisan aksara tersebut.

Ia hanya diminta untuk membawakan panji dan berjalan selangkah demi selangkah.

Awalnya Kasnan hanya diminta untuk berjalan 1 kilometer, namun ternyata jarak yang ditempuh adalah 3 kilometer.

"Saya jalan 3 kilometer sambil bawa bendera. Itu jauh sekali. Katanya 1 kilo saja, ternyata jauh. Kaki saya mudah sakit kalau jalan jauh. Waktu itu rasanya ingin lepas saja dari barisan. Habis jalan, saya langsung tidur di mobil," kata Kasnan.