Find Us On Social Media :

Kamilaa by Itang Yunasz Tampilkan Koleksi Busana Modest Batik Motif Nusantara di Panggung Indonesia Fashion Week 2018

By Ridho Nugroho , Senin, 2 April 2018 | 17:11 WIB

Itang Yunasz menghadirkan 24 koleksi busana modest dengan motif semisal parang, lokcan dan jumputan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID - Pada hari ketiga penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2018, sejumlah desainer menghiasi panggung pagelaran.

Salah satunya adalah desainer senior Itang Yunasz dalam labelnya Kamilaa.

Ia menampilkan koleksi bernuansa batik untuk busana modest.

(Gandeng 4 Desainer Terkenal Indonesia, HijUp Tampil di Catwalk London Modest Fashion Week )

Tidak pernah bisa berhenti mengagumi ragam kekayaan budaya wastra Nusantara, desainer yang sudah lebih dari 35 tahun berkiprah di dunia fashion Indonesia ini menampilkan koleksi modest yang terinspirasi helai cantik karya wastra dari beberapa penjuru nusantara.

24 koleksi yang dipamerkannya kali ini terdiri dari 3 motif batik yang digunakan, yakni batik lokcan, parang dan jumputan.

"Pertama ada batik lokcan, dulunya motif ini dibuat dengan teknik batik di atas kain sutera dengan dominasi warna khususnya biru muda dan warna latar belakang putih atau krem," jelas Itang Yunasz kepada Stylo Grid.ID saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (29/03/2018).

(Desainer Itang Yunasz Hadirkan Tren Tabrak Motif untuk Koleksi Busana Terbarunya di Tahun 2018, Kamu Berani Coba?)

Kemudian motif yang kedua adalah motif batik parang.

Motif ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah.

"Ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga," papar Itang Yunasz kepada Stylo Grid.ID.

(Allea Itang Yunasz Hadirkan Koleksi Perdana Bertajuk Soft City yang Terinspirasi dari Keindahan Alam Untuk Pasar Kelas Menengah)

Selanjutnya ada jumputan, sebutan yang popular di Jawa dengan teknik ikat dan celup warna pada sebuah kain.

Di Sumatera Selatan, teknik ini disebut sebagai kain pelangi.

Koleksi Wastra Nusantara tampil sebanyak 24 looks yang dihadirkan dalam gaya eksotic dramatic.

Kamilaa kali ini banyak memunculkan pilihan celana panjang yang dipadankan dengan tunik atau pun blus sebagai atasannya yang disempurnakan dengan tambahan outer.

(Indonesia Fashion Week 2018 Kembali digelar pada Tanggal 28 Maret Hingga 1 April 2018 dengan Tema Culture Identity )

Beberapa dress, kaftan, palazzo juga dihadirkan sebagai pilihan.

Busana yang longgar, santun dan tertutup ini juga masih diperkarya dengan tambahan ruffles, pleats, draperi di beberapa bagian.

Untuk penggunaan material bahan, Kamilaa by Itang Yunazs memilih fabricl dari helai poly twill dan crepe fabric yang diprint dengan desain motif lokcan, parang dan jumputan.

(Interpretasi Kegagahan Candi Borobudur dalam Karya Busana Desainer Sugeng Waskito di Indonesia Fashion Week 2018)

Motif lokcan dihadirkan dengan teknik print dalam warna sesuai trend saat ini yaitu hijau, oranye dan nude.

Sementara motif parang tampil dalam warna oranye dan motif jumputan tersedia dalam 3 warna yaitu maroon, tobacco brown dan light brown.

Untuk menyempurnakan penampilan, nude pump shoes berpotongan lancip didesain Itang Yunasz khusus untuk koleksi kali ini. (*)