Find Us On Social Media :

Ditemukan Tewas Meringkuk di Tumpukan Batu, Tubuh Kurus Ambo Tang Terpaksa Digotong Pakai Sarung Naik Turun Perbukitan, Pihak Desa Diduga Ogah Pinjamkan Ambulans

By Arif Budhi Suryanto, Selasa, 21 Januari 2020 | 08:56 WIB

Jenazah kakek Ambo Tang ditemukan meringkuk di tumpukan batu, Jumat (17/1/2020).

Dikatakan Sahabuddin, kakek Ambo Tang sendiri memang sudah pikun.

Kakek Ambo Tang juga sering meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan anaknya.

Dan ketika keluar dari rumah, kakek Ambo Tang tak jarang lupa jalan untuk pulang.

Terakhir pada Rabu (15/01/2020) kemarin, kakek Ambo Tang diketahui meninggalkan rumah hingga akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa Jumat (17/01/2020).

"Diduga karena pikun, Ambo Tang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga pada akhirnya tersesat dan baru ditemukan keesokan harinya dalam kondisi telah meninggal dunia," kata Sahabuddin, Minggu (19/1/2020

Baca Juga: Dijodohkan Dengan Kriss Hatta Hingga Dikabarkan Cinlok, Zaskia Gotik : Dia Tipeku, Cuman Aku Ada Seseorang...

Tewas Kelaparan

Seperti yang diberitakan Kompas.com sebelumnya, kakek 75 tahun tersebut diduga meninggal dunia karena kelaparan.

Dugaan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman kepada wartawan.

"Kejadian ini sangat menyayat hati, sangat menyedihkan, Ambo Tang meninggal dunia diduga karena kelaparan," ungkapnya pada Sabtu (18/01/2020).

Baca Juga: 3 Fakta Ini Menegaskan Apabila Pramugari Cantik Berlesung Pipit Ini Akan Naik Pelaminan dengan Komedian Sule

Hal ini membuat Andi memerintahkan stafnya untuk menyalurkan bantuan berupa sembako kepada keluarga almarhum.

"Kami selaku pihak pemerintah seharusnya mendeteksi informasi kondisi keluarganya sebelum kejadian. Saya harap kejadian serupa tidak terulang kembali," ucap Andi.

Ia juga meminta kepada seluru bupati dan wali kota di Sulsel lebih serius dalam penanganan warga miskin.

"Kami instruksikan untuk seluruh Bupati dan walikota agar menyisir keluarga fakir miskin serupa dan menunda agresifitas alokasi anggaran fisik konstruksi bukan prioritas jika masalah sosial menjadi momok menakutkan," pintanya.

(*)