Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Fashion selalu mengalami pergeseran tren setiap tahunnya.
Perkembangan fashion yang sangat cepat atau yang sering disebut fast fashion ternyata memiliki dampak yang buruk pada aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.
Hal ini kerap kita dengar dengan sebutan Ethical Fashion, yakni dampak dari sebuah pembuatan produk fashion.
Menyadari hal tersebut, beberapa desainer kini telah mengganti sebagian materialnya menjadi bahan yang ramah lingkungan.
Ichwan Thoha sebagai seorang fashion desainer menyadari akan pentingnya mengetahui tentang hal ini.
Lalu bagaimana yang harus dilakukan oleh millenials tentang Ethical Fashion ini?
(Tanggapan Ali Charisma Soal Bisnis Busana Fashion Para Artis yang Jadi Saingan Desainer Indonesia )
"Buat generasi millenials seperti anak-anak sekarang, yang jelas jangan seperti saya yang suka numpuk barang. Apalagi, semakin banyak barang yang branded maka semakin bergengsilah kami. Kayak gitu jangan ditiru," ucap Ichwan Thoha saat ditemui Stylo Grid.ID di Taman Menteng, Jakarta, Kamis, (31/03/2018).
Ia mengungkapkan bahwa media gengsi yang baik adalah pengalaman
"Kalau kalian, lebih baik tumpuklah pengalaman. Biar media gengsi kalian itu adalah pengalaman bersosialisasi dan lain sebagainya. Jadi jangan numpuk baju, numpuklah pengalaman," imbuhnya.
9Kata Desainer Taruna K. Kusmayadi: Beberapa Penjual Batik Ada yang Lakukan Cara Curang! )
Ethical Fashion harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu baru dengan demikian kita bersama-sama mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan fast fashion.
"Dimulai dari diri sendiri dengan cara beli baju satu donate satu. Atau bikin garage sale, atau banyakin donasi baju-baju yang tidak terpakai atau menstylingkan, mengkreasikan baju yang lama menjadi sesuatu yang baru," pungkas Ichwan Thoha. (*)