Find Us On Social Media :

Sempat Lihat Tawa dan Senyum di Wajah sang Istri saat Antar Kepergiannya, Suami Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus di Subang Tak Menyangka Itu Menjadi Kenangan Terakhir: Enggak Kuat Aku Mas

By Arif Budhi Suryanto, Selasa, 21 Januari 2020 | 09:14 WIB

Sempat Lihat Tawa dan Senyum di Wajah sang Istri saat Antar Kepergiannya, Suami Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus di Subang Tak Menyangka Itu Menjadi Kenangan Terakhir.

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Suami salah satu korban tewas kecelakaan maut bus pariwisata PO Purnamasari, Harun Rasyid, masih tidak bisa membendung rasa sedihnya.

Bagaimana tidak, kecelakaan tunggal yang terjadi di jalan Kampung Nagrog, Desa Palasari ini telah menewaskan sang istri tercinta, Riri Apriyanti.

Saat ditemui di kediamannya di Cipayung, Depok, Jawa Barat, Harun menceritakan bagaimana ia masih ingat betul senyum yang terukir di wajah istrinya saat ia mengantarkannya menuju SPBU di Jalan Raya Citayam, Sabtu (18/01/2020) pagi.

Baca Juga: Oknum ASN Sragen Viral Lantaran Tabrak Satpam Mal Saat Ketahuan Mesum di Parkiran Mobil, Sekda: Praduga Tak Bersalah Dulu Aja lah, Saya Tidak Mau Judge...

Di SPBU itu lah menjadi lokasi bus PO Purnama Sari membawa rombongan PKK Posyandu Kelurahan Bonjong Pondok Terong berwisata ke Ciater.

"Saya pagi sempat mengantar istri saya ke bus di SPBU dekat sini. Istri saya terlihat senang dan terus tersenyum. Ya wajar karena ingin jalan-jalan dengan kelompok PKK-nya," kata Harun, seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.

Harun pun masih tak menyangka itu menjadi kenangan terakhirnya dengan almarhumah.

Tepat selepas maghrib, sejumlah petugas kelurahan dan RT tempat Harun tinggal mengetok pintu rumahnya.

Baca Juga: Dikabarkan Acaranya Palsu dan Tidak Semua Peserta Bisa Memasak, Arnold Purnomo : Iya Sih Settingan, Tapi...

Mereka mengabarkan kepada Harun kalau bus yang ditumpangi istrinya dan ibu-ibu PKK mengalami kecelakaan.

"Warga di sini kan punya paguyuban, sempat beredar kabar di group WA ada kecelakaan itu. Lalu, ada RT sama kelurahan ke rumah saya. Baru saya cari info lagi apa benar bus istri saya kecelakaan," kata Harun.

Harun bersama tim dan warga lainnya pun segera bergegas ke RSUD Subang untuk mencari kejelasan informasi lantaran saat itu belum ada manifes penumpang.

Namun sewaktu Harun sampai di Jembatan Serong barulah ia mendapat kabar kalau istrinya sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Selfie Berujung Maut, 30 Orang Jatuh ke Sungai Hingga Renggut Korban Jiwa Usai Jembatan Gantung di Bengkulu Putus Tak Kuat Menahan Beban

Saat berbincang dengan awak media, Harun sambil menerima beberapa tamu yang hendak mengucapkan bela sungkawa.

Ia pun beberapa kali melontarkan kata-kata kalau dirinya tak kuat dan tidak menyangka atas kejadian yang menimpa istrinya itu.

"Enggak kuat aku mas. Enggak menyangka kejadian ini," ucapnya saat dipeluk seorang sahabatnya.

Baca Juga: Ditemukan Tewas Meringkuk di Tumpukan Batu, Tubuh Kurus Ambo Tang Terpaksa Digotong Pakai Sarung Naik Turun Perbukitan, Pihak Desa Diduga Ogah Pinjamkan Ambulans

Kronologi Kejadian

Seperti yang diberitakan tribunnews.com sebelumnya, bus pariwisata dengan nopol E 7508 W itu mengalami kecelakaan tunggal di turunan Palasari, Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (18/01/2020) sekira pukul 17.15 WIB.

Bus pariwisata tersebut dikabarkan melaju tidak terkendali di jalan turunan lantaran mengalami rem blong.

"Ini kan jalan tikungan dan menurun kemudian kemudian mungkin dengan kecepatan tinggi,"

"Dan hasil olah TKP awal rem tidak berfungsi dengan normal," terang Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani.

Baca Juga: Popcorn Hingga Soft Drink, 10 Makanan yang Biasa Kita Konsumsi ini Ternyata Bisa Memicu Kanker Otak

Akibatnya, bus pariwisata terguling ke sebelah kanan.

Delapan orang dikabarkan tewas dalam kecelakaan ini.

Sementara 10 penumpang mengalami luka berat dan 20 orang mengalami luka ringan.

(*)