Sementara Mazda memang sempat ditinggal APM-nya, namun kini tersedia distributor resminya melalui PT Eurokars Motor Indonesia.
Meski APM merek Ford dan Chevrolet memutuskan mundur dari Indonesia.
Nyatanya hal tersebut tak menghilangkan minat konsumen untuk membeli mobil dari kedua merek tersebut.
Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan jika mundurnya APM Ford dan Chevrolet telah membuat harga mobil bekas dari keduanya anjlok di pasaran.
Menurutnya, mobil Jepang kondisi bekas biasanya terdepresiasi sebanyak 15 sampai 25 persen.
Sementara mobil Amerika bisa lebih banyak lagi, apalagi jika APM-nya mundur seperti Ford dan Chevrolet.
Baca Juga: Popcorn Hingga Soft Drink, 10 Makanan yang Biasa Kita Konsumsi ini Ternyata Bisa Memicu Kanker Otak
“Ford atau Chevrolet bisa turun sekitar 20 sampai 30 persen, misal harga bekas normalnya Rp 100 juta, tapi karena satu dan lain hal harganya menjadi Rp 75 jutaan sampai Rp 80 jutaan,” katanya kepada Kompas.com (20/1/2020).
Walau demikian, kedua merek tersebud disebut Herjanto tidak kehilangan peminat.
Meski kalau dirata-rata tak sebanyak mobil-mobil asal Jepang.
“Peminatnya masih ada. Biasanya mereka yang cari mobil dengan fitur lengkap, mengerti mobil, istilahnya car enthusiast. Mereka ini sudah punya bayangan, mau servis dan cari spare part di mana,” ujarnya.
“Tapi memang agak jarang, belum tentu sebulan sekali ada. Mobil Jepang sebulan di showroom sudah laku, mobil Amerika bisa sampai tiga bulan belum laku. Makanya kami harus pasang harga menarik,” ucap Herjanto. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar Merek Mobil yang Harga Bekasnya Jatuh"