Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID - Busana yang indah pastinya berasal dari tangan-tangan kreatif para desainer yang mengubah selembar kain sehingga dapat dinikmati oleh para insan mode.
Namun, nyatanya tak akan ada kain yang indah jika tidak dibuat oleh para pengrajin yang terampil membuat selembar kain dari rancangan benang warna-warni.
Hal itulah yang menjadi alasan jika beberapa desainer, kini mulai mengangkat kain-kain warisan budaya tanpa mengurangi rasa bangga kepada para pengrajinnya.
Seperti desainer berbakat Indonesia, Ariy Arka, yang turut memamerkan koleksi busana terbarunya dengan tajuk Muara, di ajang Indonesia Fashion Week pada hari Rabu (28/03), yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Terinspirasi dari keindahan alam Muara yang merupakan tempat hilir mudik para masyarakat yang hendak menuju dan dari Pulau Sibandang, tempat penghasil tenun di Danau Toba.
Deretan koleksi busana tersebut dirancang dengan menonjolkan tenunan Ulos khas Tapanuli Utara yang dikemas dan dibuat dengan pewarnaan alam.
Ariy Arka menampilkan busana dengan kain yang indah dan berasal dari pewarnaan alam seperti akar-akar batang dan daun-daun yang tumbuh di sekitar Danau Toba.
Tak hanya itu, Ariy juga memilih bahan serat benang 100% cotton, cotton dobi, cotton linen, dan serat kayu alami untuk koleksi busananya tersebut.
Busana modern tersebut dikombinasikan dengan detail bordir motif burung bangau, karena terdapat banyak sekali sekumpulan burung tersebut di pinggiran Danau Toba.
Rancangan busana siap pakai dari Ariy Arka ini ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia dan juga Internasional dengan usia 20 tahun hingga 45 tahun yang cinta akan kreasi lokal dan budaya Indonesia. (*)