Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Beberapa tahun belakangan ini kita kerap mendengar istilah fast fashion.
Perkembangan fashion yang sangat cepat membuat konsumsi pakaian meningkat hingga 60% sejak awal 2000-an.
Meningkatnya jumlah konsumsi pakaian ini ternyata memberikan dampak buruk pada lingkungan, ekonomi juga sosial.
(Desainer Fashion Ichwan Thoha: Gengsi Bukan Karena Barang Branded, Tapi Karena Kaya Pengalaman)
Mencintai tentang dunia fashion, nggak hanya sekedar tahu soal tren terkini dan jadi shopaholic, melainkan juga harus bertanggung jawab terhadap kebiasaan dan minat kamu tersebut.
Belakangan ini, kita kerap mendengar istilah Ethical Fashion.
Ethical Fashion adalah sebuah pendekatan terhadap desain dan produksi sehingga mampu meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan.
(Sepatu Model Espadrille Kembali Jadi Favorit Fashionista Paris, Kamu Sudah Punya Belum?
"Jadi, Ethical Fashion itu sebuah issue fast fashion yang ternyata berdampak buruk, termasuk eksploitasi pekerja dan juga berdampak buruk pada lingkungan," jelas Ichwan Thoha saat ditemui Stylo Grid.ID di Taman Menteng, Jakarta, Sabtu (31/03/2018).
Sebagai seorang fashion desainer, pria yang kerap disapa Icun ini mengaku bahwa Ethical Fashion di Indonesia ini dimulai dalam bentuk kampanye.
"Kalau di Indonesia ini masih dalam bentuk kampanye. Dengan adanya ini, saya jadi mendapat ide dan kesadaran untuk mengkampanyekan Ethical Fashion ini. Salah satunya harus dikampanyekan dengam bahasa dan visual yang mudah dicerna," papar Icun kepada Stylo Grid.ID.