Kemudian mata dan lidahnya mulai membengkak dan kondisinya memburuk dengan cepat.
Juana sadar beberapa hari kemudian setelah menjalani perawatan intensif.
Beruntung ia masih dapat hidup.
"Selama bertahun-tahun, saya sampai pada kesimpulan bahwa asal-usul segala sesuatu terletak pada keracunan yang saya derita," kata Juana.
(BACA : Setelah Ceritakan Kisahnya ke 17 Ribu Penumpang, Seorang Supir Taxi Berhasil Bertemu dengan Putrinya)
Ia diwawancarai oleh media Spanyol melalui mikrofon di dalam beberapa kantong plastik yang diteruskan ke tandunya di kandang kaca.
Karena sang istri terpaksa hidup di dalam ruang tertutup, suaminya, Manuel telah menjadi sumber dukungan yang besar bagi Juana.
Manuel menanam sayurannya sendiri agar istrinya dapat makan makanan organik segar.
Pasangan itu sedang menunggu masker organik tiba dari rumah sakit di Dallas Amerika Serikat sebelum cucu pertama mereka lahir.
Juana berkata, "Dalam beberapa minggu cucu saya akan lahir dan saya tidak tahu apakah saya akan dapat memeluknya pada suatu saat dalam hidup saya".
"Hal terburuk tentang hidup seperti ini bukanlah rasa sakit, tapi yang terburuk adalah sakit fisik dan psikologis karena tidak bisa keluar dan menjalani kehidupan normal dengan orang yang dicintai," lanjutnya.
Juana mendukung kampanye di media sosial yang disebut 'pelukan'.
Kampanye ini guna mendukung orang lain yang harus mengisolasi diri karena kondisi yang langka.(*)