Hal ini pun membuat anak-anak yang tinggal di sekitar daerah tersebut takut untuk melintas.
"Otomatis anak-anak kecil yang pada melihat merasa ngeri saat itu, bahkan membuat anak-anak malam harinya yang biasanya berangkat mengaji merasa takut dan tidak mengaji," terang Sumarni, seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.
Bahkan ketika ditanya, anak-anak itu mengaku takut lantaran batu itu dianggap hidup.
Karena dianggap telah meresahkan, polisi langsung bertindak tegas dengan menangkap raja dan ratunya yang tak lain adalah Toto dan Fanni Aminadia.
Kemudian, setelah dilakukan penelitian, ternyata batu berukuran 1,5 meter itu pun sebenarnya hanya sebuah batu biasa.
Batu prasasti yang sebelumnya disebut-sebut diukir oleh seorang pemahat bernama Empu Wijoyo Guno itu bukanlah batu bersejarah.
Baca Juga: Ditemukan Janin dan Gumpalan Daging di Kendi, Ratu Keraton Agung Sejagat Ternyata Keguguran?
Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar Fitriana.
"Ya bisa dicek kok kalau palsu. Batunya itu diambil dari lereng gunung, karena dari beberapa batu yang sebelumnya kita temukan mempunyai kontur batu sama yang seakan-akan dinyatakan sebagai batu bersejarah," katanya.
Melansir dari Kompas.com, desain ukiran gambar yang ada pada batu itu ternyata juga diambil dari hasil berselancar di Google.