Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Kasus pembegalan yang menimpa seorang pelajar berinisial ZA (17) masih bergulir.
ZA bahkan dikabarkan terancam mendapat hukuman seumur hidup.
Melansir dari Kompas.com dan Tribun Jakarta, seperti yang diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika ZA dan teman wanitanya berboncengan melintasi sekitar perkebunan tebu.
Perkebunan tersebut terletak di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Setelahnya, ZA tiba-tiba dihadang begal yang terus memepet dirinya serta berusaha merampas barang serta motornya.
Namun tak cuma menginginkan barang berharga, begal-begal tersebut juga menginginkan teman ZA untuk melayani nafsu mereka.
Baku hantam pun tak terhindarkan, ZA yang tak terima kemudian mengambil pisau di jok motornya dan membuat seorang begal yang bernama Misnan tewas pada 9 September 2019.
Sementara itu, di acara yang diunggah kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (23/1/2020), ZA berikan pengakuan terkait apa yang dilakukannya saat itu.
ZA mengaku, saat itu dirinya dan teman wanitanya memang berniat pergi untuk menonton konser Anji di stadion.
"Awalnya itu kan sekitar habis Maghrib itu saya berangkat sama temen dekat saya ke stadion untuk melihat konsernya Anji," ucap ZA.
Setelahnya, ia dan temannya berkeliling sejenak di area stadion, namun tiba-tiba sang ibu meneleponnya untuk menyuruhnya pulang.
Ia pun langsung mengiyakan dan memilih melewati jalan pintas untuk menghindari kemacetan.
"Habis itu saya cuma berkeliling saja, habis itu ibu saya juga telpon saya. Terus saya 'yo wes kita pulang'," ucap ZA.
"Saya pulang enggak terlalu malam, sekitar Isa di jalan. Saya kan lewat jalan pintas karena di depan sangat ramai," kata ZA.
"Saya juga sering lewat jalan pintas di situ," tambahnya.
Setelahnya, ia diikuti dua orang yang berboncengan dan memepet dan memaksanya masuk ke dalam kebun perkebunan tebu.
"Saya dipepet terus sampai disuruh berhenti. Saya ketakutan temen saya nangis," ucapnya.
Ia menjelaskan Misnan dan M Ali Wafa (begal) kemudian menggiringnya ke arah kebun tebu.
"Terus Misnan mendorong motor saya agak dalam lagi ke kebun tebu," ujar ZA.
Saat itulah, kedua pelaku begal langsung berusaha merampas barang-barang miliknya.
Namun ZA mengatakan dirinya enggan menyerahkan motor dan menawarkan kedua begal itu untuk mengambil handphonenya saja.
Tak terima dengan penawaran ZA, Misna menjelaskan ia lebih memilih untuk memerkosa I inisal nama teman wanitanya.
"Gini aja pacar mu tak perkosa enggak lama kok tiga menit aja, paling perempuan abis dipake buat jalan vaginanya nutup lagi," ucap ZA meniru ucapan Misnan.
Bingung dan tak tahu harus berbuat apa, demi menyelamatkan nyawa dan kehormatan rekannya, ZA akhirnya spontan menusuk Misnan.
"Saya takut, mau lari ya gimana, mau lari sendiri ya gimana," kata ZA.
"Temen saya suruh lari enggak mau takut juga. Spontan, saya juga enggak sengaja. Saya enggak tahu saya mikir apa," ucap ZA.
(*)