Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Negara Tiongkok melakukan berbagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona.
Setelah virus Corona menewaskan 26 orang, pemerintah Tiongkok memberlakukan larangan perjalanan ke delapan kota di Provinsi Hubei pada Jumat (24/1/2020).
Mengutip South Morning Post, Jumat (24/1/2020), delapan kota itu adalah Wuhan, Ezhou, Huanggang, Chibi, Qianjiang, Zhijiang, Jingmen, dan Xiantao.
Pada Kamis (23/1/2020), pihak berwenang telah melarang pesawat dan kereta meninggalkan kota Wuhan, yang diyakini sebagai tempat virus corona berasal.
Otoritas setempat juga menutup jalan penghubung dan menghentikan operasional transportasi di kota-kota tersebut.
Kebijakan ini tentu saja akan membatasi pergerakan sekitar 25 juta orang yang mendiami delapan kota itu.
Sebagai upaya menangkal penyebaran virus, pemerintah Wuhan telah mewajibkan semua penduduk untuk mengenakan masker ketika di tempat umum.
Begitu juga dengan pegawai pemerintah dan swasta dianjurkan memakai masker di tempat kerja.
Aturan serupa juga sudah diberlakukan di kota-kota terdekat seperti Huanggang dan Ezhou.
Berdasarkan laporan APNews.com, pemerintah Wuhan juga sedang membangun rumah sakit yang memuat 1.000 ranjang untuk menampung korban virus Corona.
Rumah sakit ini akan memiliki fasilitas yang sama seperti yang dibangun di Beijing selama epidemi SARS.
Baca Juga: Beredar Foto Lucinta Luna yang Membuat Netizen Menyebutnya Pria: Gini Dong Keliatan Laki
Rumah sakit tersebut didirikan di atas tanah seluas 25 ribu meter persegi.
Pembangunan rumah sakit ini dijadwalkan akan rampung pada 3 Februari mendatang.
Kemudian semua pertunjukan budaya termasuk pameran kuil tradisional yang diadakan untuk merayakan Tahun Baru Imlek, dibatalkan tanpa batas waktu.
Sejauh ini, virus corona dilaporkan telah menginfeksi sekitar 830 orang.
Sebanyak 26 jiwa telah tewas akibat virus ini, termasuk dua kematian pertama di Hubei.
Baca Juga: Anggota Dewan Ini Ngamuk-ngamuk Gegara Disuguhi Sarapan Ubi Goreng, Begini Kronologinya!
Komisi kesehatan Hebei mengatakan seorang pria berusia 80 tahun meninggal setelah kembali dari kunjungan dua bulan di Wuhan untuk menemui kerabat.
Namun pemerintah setempat tidak memberikan rincian mengenai penyebab kematian pria tersebut.
Penyebaran virus ini telah menimbulkan kekhawatiran karena memiliki kemiripan dengan sindrom pernapasan akut (SARS) yang menewaskan ratusan jiwa di Tiongkok.
(*)