Namun karena dia juga harus merawat adik perempuannya yang mengidap autis, jadi terpaksa ia sekarang menekuni bisnis keluarga itu.
"Ada juga keingingan untuk bekerja di bidang yang saya pelajari. Tapi saya punya saudara perempuan yang autis," ungkap A'in.
Lebih jauh, A'in pun mengaku sudah kehilangan kehidupan sosialnya setelah menanggung beban sebagai tulang punggung keluarga.
Namun ia tak keberatan jika dirinya jarang bisa berkumpul dengan teman-temannya.
Karena menurut A'in ini sudah menjadi takdirnya untuk mengurus ibu dan saudara perempuannya setelah sang ayah tiada.
"Sulit bergaul dengan teman. Jika ingin bertemu mereka maka harus menutup stan, jadi aku jarang bertemu mereka," ungkapnya.
"Awalnya terasa sedih, tapi tidak apa-apa," kata anak keempat dari lima bersaudara ini.
Kini, stan roti keluarga tersebut dioperasikan oleh A'in di depan 7 Eleven Bukit International Store di Selangor.
Stan roti milik keluarganya itu menawarkan 15 varian menu yang berbeda, seperti di antaranya burger unta, burger kambing, roti john, roti lonjong dan masih banyak lagi.
(*)