"Aku di rumah (Jakarta) ada sopir, satpam, mbak-mbak itu ada berapa banyak yang melayani saya," kata Sarita.
Pada awal diasingkan, Sarita mengaku kerap membuat kekacuan.
Bahkan untuk hal sepele seperti mencuci baju.
"Kemudian di Asutralia saya harus sendiri ngurusin anak-anak. Mulai dari dapur, nyuci baju, empat kali kelunturan semua.
"Karena nggak pernah, dan itu kelunturan semua di mesin cuci.
"Akhirnya aku bilang 'nak, maaf ya baju kamu rusak, nanti mama ganti, satu baju 50 dollar' gitu," ungkap Sarita.
Beruntung anak-anaknya memahami situasi Sarita yang memang jarang melakukan pekerjaan rumah tangga.
"Terus anak-anak ngerti, kalau ibunya memang princess, ibunya emang ratu, nggak pernah ngapa-ngapain.
"Akhirnya mereka cuci baju sendiri, dan yang aku cuci cuma punya anak yang kecil," pungkas Sarita.
(*)