Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Seorang pelajar berusia 18 tahun yang menjadi korban Reynhard Sinaga menceritakan bagaimana ia berjuang menyelamatkan diri dari cengkraman si predator seks.
Korban yang juga pemain ruby itu bercerita sempat berkelahi dengan Reynhard Sinaga layaknya seorang petarung UFC setelah sadarkan diri.
Korban memukul Reynhard Sinaga begitu keras sampai dikiranya telah membunuh sang predator.
Remaja setinggi 1,8 meter ini awalnya tak sadarkan diri karena telah diberikan obat GHB oleh Reynhard.
Ia kemudian terbangun dan mendapati dirinya setengah telanjang di apartemen Reynhard di Manchester.
"Celana jeans-ku turun sampai di atas lutut, dia berada di atasku dengan celana panjang yang sudah turun di pergelangan kakinya."
"Aku berkata,'Mate, apa yang terjadi?'. Dia mulai berteriak, 'Penyusup! Penyusup!'"
"Aku berkata,'Mate, tenanglah!', lalu dia menyerangku dan mulai menggigitku," ceritanya.
Dia sontak kebingungan melihat reaksi Reynhard yang tiba-tiba menyerangnya.
Akhirnya, korban tidak ada pilihan lain selain menyerangnya balik.
Ia melakukan segala cara untuk melepaskan diri dari cengkaraman Reynhard.
"Aku sangat bingung. Kami bergulat. Dia menarikku ke tempat tidur dan menggigit bahuku. Dia, pria kecil kurus."
"Aku berhasil melepaskannya dariku, aku mulai memukulnya. Aku mengatasinya seperti yang Anda lihat di UFC."
"Ketika aku berhenti, ada banyak darah padaku dan dia. Dia di lantai tak bergerak," terangnya.
Melihat banyak darah, korban awal mengira telah membunuh Reynhard.
Pelajar yang masih remaja itu pun sempat ketakutan.
"Aku pikir aku mungkin telah membunuhnya, aku tidak benar-benar tahu apa yang aku lakukan."
"Aku menggunakan naluri dan adrenalinku untuk bertahan hidup," jelasnya dikutip Grid.ID dari The Sun, Minggu (26/1/2020).
Reynhard masih terus melanjutkan kebohongan setelah dibawa ke rumah sakit.
Ia berpura-pura sebagai korban pemerkosaan di hadapan polisi.
Pelajar yang menjadi korban Reynhard akhirnya yang ditangkap karena dicurigai melakukan penyerangan.
Tapi syukurnya kebohongan itu tidak berlangsung lama.
Reynhard melakukan kesalahan yang tidak sengaja dengan meninggalkan iPhone 4 di saku belakang remaja itu.
Setelah diperiksa, ternyata ponsel itu adalah milik Reynhard yang berisi video aksi kejahatannya.
Polisi kemudian menyadari bahwa mereka berurusan dengan pemerkosa terkejam di Inggris.
Reynhard Sinaga akhirnya dinyatakan bersalah telah memerkosa 48 pria dengan rentang usia antara 17 dan 36 tahun.
Tetapi polisi menemukan rekaman dan bukti lain di laptop dan dua iPhone yang menunjukkan bahwa ia telah memerkosa lebih dari 195 pria.
Sebagian besar korban tidak menyadari bahwa mereka telah diperkosa dan baru mengetahuinya setelah didekati oleh polisi.
(*)