"Saya juga tertangkap (waktu itu) dan dipenjara lagi," ungkapnya.
Dalam masa tahanan yang kedua ini, Ardian mulai mencari jalan tobat.
"Saya teringat anak-anak yang masih kecil. Tidak mungkin jika saya terus seperti ini, keluar masuk penjara," tuturnya.
"Anak saya pasti malu. Saya ingin anak saya bangga, saya ingin menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat," ungkapnya.
Namun awalnya Ardian sempat ragu, pasalnya yang dia punya hanyalah tenaga.
Sementara yang ada di benaknya, untuk membantu orang lain haruslah kaya dan memiliki uang berlebih.
Saat itulah Ardian mulai berpikir untuk menjadi relawan.
Hingga pada akhirnya di tahun 2017 ia mulai resmi bergabung menjadi bagian Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT).
Dan setelah bertahun-tahun menjadi relawan, pengalaman bersama Sukiyah lah yang paling menggetarkan hatinya.