Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Ungkapan Don't judge book by it's cover (Jangan menilai buku dari sampulnya) agaknya memang benar.
Pasalnya, meski berpawakan sangar, ternyata pria bernama Ardian Kurniawan Santoso atau kerap disapa Ardian ini memiliki hati yang baik.
Meski memang pria gondrong berusia 33 tahun ini pernah beberapa kali masuk penjara.
Pertama adalah ketika dia mencuri truk berisi beras pada tahun 2014.
Ardian pun harus mendekam di balik jeruji besi di Jember, Jawa Timur, selama 2 tahun lamanya.
"Saat itu yang diambil sebanyak 8 ton beras. Saya dipenjara selama 2 tahun," kata Ardian di Sekretariat MRI Salatiga dan Kabupaten Semarang, Sabtu (25/01/2020).
Namun yang menggelitik, Ardian menceritakan kalau waktu itu selain untuk dijual kembali, beras yang dicurinya juga ia bagikan ke orang-orang yang membutuhkan.
Setelah bebas, Ardian tidak kunjung bertobat.
Melansir dari Kompas.com, Ardian kembali beraksi di berbagai toko retail di wilayah Salatiga dan Boyolali, Jawa Tengah.
"Saya juga tertangkap (waktu itu) dan dipenjara lagi," ungkapnya.
Dalam masa tahanan yang kedua ini, Ardian mulai mencari jalan tobat.
"Saya teringat anak-anak yang masih kecil. Tidak mungkin jika saya terus seperti ini, keluar masuk penjara," tuturnya.
"Anak saya pasti malu. Saya ingin anak saya bangga, saya ingin menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat," ungkapnya.
Namun awalnya Ardian sempat ragu, pasalnya yang dia punya hanyalah tenaga.
Sementara yang ada di benaknya, untuk membantu orang lain haruslah kaya dan memiliki uang berlebih.
Saat itulah Ardian mulai berpikir untuk menjadi relawan.
Hingga pada akhirnya di tahun 2017 ia mulai resmi bergabung menjadi bagian Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT).
Dan setelah bertahun-tahun menjadi relawan, pengalaman bersama Sukiyah lah yang paling menggetarkan hatinya.
Ardian ingat betul saat pertama kali ia bertemu Sukiyah.
Saat ditemui Ardian di kediamannya di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, kaki wanita 50 tahun itu lemas dan tidak bisa digunakan beranjak dari tempat tidurnya.
Alhasil, Sukiyah buang air di sekitar tempat dia tidur.
Sukiyah yang sebelumnya menolak berkomunikasi dengan orang luar termasuk tetangganya itu pun bahkan memiliki rambut gimbal sepanjang 2 meter yang menjadi sarang tikus.
Melihat kondisi ini, hati Ardian bergetar.
Secara perlahan Ardian mendekati dan mengajak Sukiyah berkomunikasi hingga wanita paruh baya itu mau untuk dirawat.
Melansir dari Tribun Jateng, Ardian pun bahkan tak jijik saat memotong rambut gimbal Sukiyah.
"Bagaimana bisa kita membiarkan seorang manusia dalam keadaan seperti itu. Kita semua harus memanusiakan manusia apapun keadaannya," ucap Ardian.
Atas kebaikan hatinya itulah, Ardian kemudian dihadiahi umroh gratis.
Rencananya Ardian akan diberangkatkan umroh ke tanah suci pada 22 Februari 2020.
"Sebetulnya saya ingin ibu yang berangkat umroh, tapi ternyata tidak boleh. Harus saya selaku yang mendapat hadiah yang berangkat," ungkap Ardian.
"Semoga saya punya kesempatan lain untuk memberangkatkan ibu berangkat umroh," pungkasnya.
(*)