Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang ibu bernama Ayesha Ali (35) diduga telah membunuh putranya di sebuah apartemen di Espoo sebelah barat ibu kota Helsinki, Finlandia.
Melansir dari Mirror pada Senin (27/1/2020), sang ibu kini telah diamankan polisi setelah sang putra ditemukan tewas di dalam apartemen.
Awalnya polisi nekat menerobos masuk ke dalam apartemen setelah tetangga dan kerabat dekatnya melaporkan Ayesha.
Baca Juga: Rayakan Hari Bahagia dengan Duka, Pasangan Suami Istri Tewas Terbakar Usai Rayakan Imlek
Polisi akhirnya menemukan sang bocah dalam kondisi tak bernapas dan sang ibu dengan kondisi cedera di bagian leher.
Saat diamankan polisi, Ayesha berulang kali berteriak mengatakan bahwa dirinya lah yang membunuh sang putra.
"Saya telah membunuh anak saya! Saya telah membunuh anak saya!" teriaknya.
Seorang tetangga yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan bahwa kejadian ini bermula saat seseorang di luar apartemen berteriak ingin membantu Ayesha.
"Ada seorang temannya menatap apartemennya sambil berteriak, 'Ayesha! Kami di sini untuk membantumu. Kita bisa membicarakannya," jelasnya.
Namun Ayesha tetap berteriak ingin mati.
Sementara itu tetangga yang lain menyampaikan bahwa Ayesha selama ini hanya tinggal bersama dengan sang putra, tanpa seorang suami.
"Dia baru pindah pada awal Desember. Dia dan bayinya di sini tetapi tidak ada ayah. Saya tidak pernah melihatnya dengan seorang pria," ungkapnya.
Setelah diperiksa lebih lanjut, ayah Ayesha, Imtiaz (73) telah menyerahkan kasus ini pada pengacara.
Baca Juga: Maia Estianty Dapat Kado Ulang Tahun Jam Tangan Mewah dari Irwan Mussry, Harganya Nggak Main-main!
"Kasus ini sedang ditangani oleh pengacara di sana dan kami telah diberitahu untuk tidak berbicara," ujarnya.
Polisi di Helsinki mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Ayesha yang telah membunuh Adam.
Namun Imtiaz mengklaim bahwa itu adalah kematian yang tidak disengaja, sebab Ayesha belum mengaku membunuh.
"Dia belum mengakui tuduhan apapun. Dia telah dirawat di rumah sakit di Helsinki. Dia adalah wanita yang cerdas dan berpendidikan tinggi."
"Dia memiliki satu gelar master, satu gelar Cambridge dan satu PGCE."
“Ini adalah saat yang sangat sulit bagi kami. Itu yang hanya bisa saya katakan saat ini," ujar Imtiaz.
(*)