Grid.ID - Wabah virus corona saat ini tengah menjadi perhatian dunia.
Kasus virus corona ini pertama kali ditemukan di pasar seafood Huanan, Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019 lalu.
Dilansir dari laman Tribun Jabar, wabah virus corona sebetulnya merupakan penyakit zoonotic, yang artinya hanya ditularkan dari hewan ke manusia.
Dan dari manusia, virus ini bermutasi dari manusia ke manusia.
Kebiasaan masayarakat Wuhan mengonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi, disinyalir menjadi penyebab virus corona bermutasi ke tubuh manusia.
Pasalnya di pasar Seafood Huanan di Wuhan, banyak didapati hewan liar dijual, seperti kelelawar, ular, dan hewan reptil lainnya.
Melansir laman AFP via Kompas.com, tercatat sudah ada 80 orang meninggal dunia akbat virus corona, dan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.
Orang yang terinfeksi virus corona pun kini tak hanya di Tiongkok saja.
Wabah tersebut ditemukan menginfeksi beberapa orang yang saat ini berada di Australia, dan Malaysia.
Untuk mencegah wabah ini semakin meluas, pemerintah Tiongkok sudah menutup akses untuk menuju ke luar negeri dan luar daerah.
Bahkan beberapa negara juga sudah ikut menutup akses dari dan menuju Tiongkok.
Akibat ditutupnya beberapa wilayah di Tiongkok, terutama di Wuhan, masyarakat sekitar pun mengalami kelangkaan bahan makanan.
Bahkan sempat viral di media sosial, masyarakat menyerbu supermarket hingga semua bahan makanan di rak ludes dan tak tersisa.
Sedangkan di beberapa pasar harga bahan makanan melonjak dua kali lipat.
Baca Juga: Terisolasi di Wuhan Akibat Virus Corona, 93 Mahasiswa Minta Dievakuasi
Nasib mahasiswa Indonesia yang saat ini tinggal di Tiongkok pun cukup memprihatinkan.
Pasalnya, para mahasiswa ini hanya bisa menunggu di kos, dan sesekali keluar untuk mebeli bahan makanan.
Brandy, seorang mahasiswa yang kini berkuliah di Tiongkok, berharap untuk segera dievakuasi.
Hal itu disampaikan Brandy dalam sebuah video, dan kemudian diunggah di kanal Youtube Indosiar pada Minggu (26/1/2020).
"Kita tidak beraktivitas apapun, dan hanya berdiam diri di kamar.
"Dan harapan untuk kedepannya semoga ada tindakan seperti evakuasi atau kontrol tentang subsidi makanan.
"Dan pengin pulang secepatnya," ungkap Brandy.
(*)