Find Us On Social Media :

Kisah Miris Akhir Kepemimpinan Bung Karno, Hanya Minta Menu Sarapan Nasi dan Kecap pun Ditolak

By None, Selasa, 28 Januari 2020 | 12:40 WIB

Presiden Soekarno

Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.

Baca Juga: Pria Minahasa Meninggal Setelah Santap Durian Bersama Kopi, Simak Deretan Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi dengan Buah ini

“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.

Di saat lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana.

Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Baca Juga: Berniat Memberi Pakan, Pemilik ini Justru Jadi Santapan Babi Setelah Pingsan di Kandang Hewan Peliharaanya

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.