Find Us On Social Media :

Kisah Miris Akhir Kepemimpinan Bung Karno, Hanya Minta Menu Sarapan Nasi dan Kecap pun Ditolak

By None, Selasa, 28 Januari 2020 | 12:40 WIB

Presiden Soekarno

Grid.ID - Presiden Soekarno dikenal sebagai pemimpin Indonesia yang penuh karisma dan berwibawa.

Namun siapa sangka bila Presiden Soekarno ternyata memiliki kisah kelam di akhir masa kepemimpinannya.

Bahkan untuk menu sarapan sederhana, permintaan Presiden Soekarno sempat ditolak mentah-mentah.

Baca Juga: Seksinya Awkarin Padukan Bikini dan Rok Batik Belahan Tinggi Pamer Paha Putih Mulus

Kisah ini dicuplik dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti.

Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.

Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”

Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."

Baca Juga: Inilah Istana Mewah Milik Aisyahrani yang Tak Kalah Mentereng dari Punya Syahrini, Ada Dapur di Samping Kolam Renang!

Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”

Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.” Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.

Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.

Baca Juga: Pria Minahasa Meninggal Setelah Santap Durian Bersama Kopi, Simak Deretan Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi dengan Buah ini

“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.

Di saat lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana.

Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”

Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.

Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.

Baca Juga: Berniat Memberi Pakan, Pemilik ini Justru Jadi Santapan Babi Setelah Pingsan di Kandang Hewan Peliharaanya

Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.

Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.

Baca Juga: Sudah Pacaran Selama 6 Tahun, Calvin Jeremy Akan Menikah dengan Sang Kekasih

Ternyata itu hari pembebasannya. Tanpa pengadilan, tanpa sidang, namun dia harus mencari surat keterangan dari Polisi Militer agar tidak dicap PKI.

“Sudah, begitu saja,” kenangnya. (*)

(Yoyok Prima Maulana)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Kisah Pilu Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak, Pelayan: 'Nasinya Tidak Ada'