Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Berpisah dari orang yang disayang, pastinya akan sangat terasa berat bagi orang yang ditinggalkan.
Apalagi apabila orang yang dicintai itu harus pergi dengan mempertaruhkan nyawanya.
Kekhawatiran serta tangis pilu tentu akan mewarnai momen perpisahan itu.
Seperti yang terjadi pada sepasang suami-istri di Tiongkok belum lama ini.
Diketahui sekarang ini, Tiongkok tengah berjuang melawan virus corona yang menyebar begitu cepat.
Pemerintah Tiongkok pun mengerahkan ribuan tim medis ke Wuhan, pusat penyebaran virus untuk menangani korban yang terus berjatuhan.
Salah satu staf medis yang dikirim itu adalah seorang perawat bernama Wang Yuehua.
Kepergian Wang Yuehua bersama staf medis lainnya diiringi dengan tangisan sang suami.
Momen haru itu terekam oleh kamera ponsel dan dibagikan melalui platform Pear Video.
Di video tersebut terlihat seorang pria menangis sambil melambaikan tangan ke penumpang bus.
Bus tersebut rupanya berisi tim staf medis dari Rumah Sakit Huaihe Universitas Henan yang akan membantu korban virus corona di Wuhan.
Mereka dijadwalkan berangkat ke Wuhan pada 26 Januari 2020 lalu, tepat hari kedua perayaan Imlek.
Pria yang berpakaian serba hitam itu lantas terdengar berteriak.
"Wang Yueha, Aku mencintaimu. Aku mencintaimu!" teriaknya dengan sepenuh hati sebelum bus berangkat.
Orang-orang yang melihat momen itu mencoba menghiburnya.
Tidak sedikit orang yang juga berkaca-kaca ketika melihat pria tersebut mulai menangis.
Baca Juga: Ancaman Virus Corona Kian Mencekam, Super Junior Putuskan Gelar Konser Comeback Tertutup!
Mengutip World of Buzz, Rabu (29/1/2020), pria yang menangis itu kemudian diketahui bernama Xu Guoliang.
Xu Guoliang adalah seorang dokter ahli bedah urologi di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Henan.
Dia menangis karena istrinya, Wang Yuehua, seorang perawat di Rumah Sakit Huaihe akan berjuang melawan virus corona mematikan di Wuhan.
Baca Juga: Ancaman Virus Corona Kian Mencekam, Super Junior Putuskan Gelar Konser Comeback Tertutup!
Xu Gualiang merasa khawatir jika istrinya akan mengalami hal yang tidak diinginkan.
Wang mengatakan, ia mendapatkan pemberitahuan dari rumah sakit bahwa dibutuhkan relawan untuk membantu menangani virus corona.
Ia kemudian diam-diam mendaftarkan diri sebagai relawan tanpa memberi tahu suaminya karena ia takut suaminya akan keberatan.
Menanggapi itu, Xu mengatakan bahwa sebagai anggota staf medis, dia tahu istrinya berpengalaman.
Namun sebagai seorang suami, dia khawatir dengan keselamatan istrinya.
Xu tidak berani memberitahu orangtuanya bahwa Wang pergi ke Wuhan untuk membantu penanganan virus corona.
Ia hanya mengatakan bahwa mereka berdua bekerja lembur sehingga harus menitipkan putra mereka yang berusia 5 tahun kepada orangtuanya.
Wang merasa terpanggil untuk membantu mengatasi wabah yang kian mencekam ini.
Ia mengatakan sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perawat di departemen pernapasan.
Wang yakin dengan pengalaman menahunnya, ia dapat membantu korban virus corona.
Wang dan Xu telah menghabiskan hidup bersama selama 10 tahun.
Xu mengakui tidak biasa mengungkapkan rasa cintanya kepada istrinya secara langsung selama 10 tahun menikah.
Sebab, kata dia, keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Namun ketika melihat istrinya naik bus, dia berubah menjadi emosional dan tidak bisa menahan air matanya.
Ia juga menyatakan cintanya secara lantang sebagai bentuk dukungan dan kepeduliannya terhadap istrinya.
(*)