Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Presenter Anwar Sanjaya Pigani atau yang akrab disapa Anwar mengejutkan publik.
Presenter yang terkenal dengan gaya kocaknya tersebut rupanya belakangan ini kerap mengalami gangguan dari makhluk tak kasat mata.
Bukan tanpa sebab, Anwar mulai mengalami gangguan semenjak pohon nangka di depan rumahnya di tebang.
Melansir dari tayangan kanal YouTube Trans7 Official yang diunggah pada Selasa (28/1/2020), Anwar yang menjadi bintang tamu acara 'Yang Tak Terungkap' membeberkan gangguan yang dialaminya di depan Roy Kiyoshi dan Robby Purba.
Parahnya, Roy juga membeberkan jika Anwar ternyata diikuti oleh sosok tak kasat mata yang menggelantung di lehernya.
"Aku ngeliat ini lho ada anak bayi ngegantungin kamu," beber Roy Kiyoshi.
"Ada yang nyantolin bahu kamu itu yang aku rasain sih, jadi aku ngerasa kamu tuh agak diganggu oleh penunggu-penunggu atau makhluk astral," tambahnya.
Roy juga membeberkan jika Anwar merupakan seseorang yang mudah untuk diganggu dan dimasuki makhluk gaib.
"Gampang banget kamu dimasukin makhluk astral gitu lho," ucap Roy yang membuat Anwar semakin terkejut.
Baca Juga: Takut Kariernya Redup di Dunia Hiburan, Anwar Sanjaya Akan Jalankan Bisnis Kos-kosan
Dan benar, Anwar pun mengakuinya, bahkan usai pohon nangka di depan rumahnya di tebang, ia kerap merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya.
Bahkan saat bekerja di luar kota, gangguan yang dialami tak kunjung mereda.
"Bener," ucap Anwar membenarkan jika dia kerap mengalami sakit perut.
"Kemarin ada kejadian, aku habis dari banyuwangi, abis syuting terus aku ke depan di bilang begini, kayaknya kita pindah hotel aja, soalnya aku masuk sini udah gak enak,"
"Aku tu kalau ke suatu tempat udah gaenak aku mendingan ikutin kata hati aku, pergi, pergi," beber Anwar.
Ternyata saat tidur di hotel tersebut Anwar melihat kaki teman sekamarnya ada 4, sontak saja hal tersebut langsung membuat Anwar merinding ketakutan.
Dan benar semua keganjilan yang dirasakan Anwar memang bermula ketika pohon nangka di depan rumahnya di tebang.
"Awalnya bermula dari pohon," kata Roy Kiyoshi.
(*)