Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - 'Setajam-tajamnya pisau, lebih tajam lidah' mungkin peribahasa itu ada benarnya.
Pasalnya baru-baru ini diberitakan seorang siswi kelas VII SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya, merupakan korban perundungan oleh teman-temannya.
Siswi 13 tahun itu kerap dihina teman-temannya bau lontong karena sang ibu yang berprofesi sebagai pedagang lontong dan berasal dari keluarga prasejahtera asal Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Hal itu dikatakan salah seorang kerabatnya, Ade Munir (56).
"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," tutur Ade seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Ade menuturkan, sebelum kejadian korban sempat terlihat murung dan senang berdiam diri.
Baca Juga: Pawang Ular di Kalbar Tewas Digigit King Cobra, Panji Petualang Merasa Disalahkan
Hingga pada Kamis (23/01/2020), korban tak kunjung pulang ke rumah.
Berdasarkan keterangan temannya, lanjut Ade, korban lebih memilih berteduh saat hujan mengguyur sore itu.
Sedangkan kedua temannya pulang duluan.
"Dia sendiri nunggu hujan sendirian," katanya.
Kronologi Penemuan Mayat Korban
Melansir dari Tribun Jakarta, penemuan mayat korban bermula dari kecurigaan warga yang rumahnya berhadapan dengan SMPN 6 Tasikmalaya.
Pasalnya, tidak biasanya ketika hujan mengguyur, air sampai meluap hingga ke jalan.
"Tak biasanya kalau hujan juga biasanya gorong-gorong ini lancar," kata salah seorang warga, Nining, di lokasi kejadian.
Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab meluapnya air, warga pun mengecek saluran drainase tersebut.
Dan betapa kagetnya mereka ketika yang ditemukan adalah sesosok mayat perempuan dengan seragam pramuka lengkap.
"Saat dicek hanya terlihat itu awalnya kerudungnya. Kami kaget ada kayak mayat, langsung lapor polisi," lanjutnya.
Hal yang sama dikatakan warga setempat bernama Jajang (56).
Ia menduga jenazah tersebut telah beberapa hari tersembunyi di saluran drainase tersebut lantaran bau busuknya sampai tercium ke pemukiman.
"Sempat dicek oleh warga karena di gorong-gorong itu menyengat bau bangkai. Saat mencoba dicek benda apa yang mampet di gorong-gorong, ternyata manusia," ungkapnya.
Guna mengetahui penyebab kematian korban, kini jenazahnya sudah dibawa polisi untuk diautopsi.
Selain itu pihak kepolisian juga akan meminta keterangan dari beberapa saksi.
"Kalau penyebabnya sampai saat ini belum bisa menyimpulkan. Hanya saat ditemukan masih berseragam lengkap Pramuka."
"Kita cek ke lapangan betul di gorong-gorong dekat sekolah," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro.
(*)