"Kemudian pemeriksaan toksikologi, tidak ditemukan adanya zat beracun," ujar Kabid Humas.
Di sisi lain, ia menyebutkan ditemukan ada beberapa penyakit di dalam organ dalam Lina.
"Pada organ dalam, adanya penyakit darah tinggi yang kronis, adanya luka pada selaput lendir lambung, adanya batu empedu, kemudian adanya pembesaran pada organ jantung," lanjutnya.
Pihak Mapolrestabes Bandung juga menyebutkan tidak ada indikasi kekerasan seperti yang dicurigai masyarakat belakangan ini.
"Sebagai kesimpulan, setelah dilakukan autopsi, dapat dijelaskan kematian saudari Lina Jubaedah bukan karena adanya kekerasan ataupun racun di dalam tuduh saudari Lina. Akan tetapi akibat penyakit.""Dari hasil penyelidikan alat bukti, tidak terbukti bahwa peristiwa tersebut (kematina Lina) akibat tindak pidana," jelas Kabid Humas.
Baca Juga: Tolak Tawaran Reuni Bareng Band Samsons, Bams Sang eks Vokalis: Butuh Uang Banget Kesannya!
Lebih lanjut lagi, Kasat Reskim Mapolrestabes Bandung juga angkat bicara soal penyakit hipertensi Lina.
Menurutnya, kematian Lina ada hubungannya dengan proses Lina melahirkan anak Teddy.
Karena penyakit hipertensi tersebut, Lina seharusnya tidak melahirkan secara normal, melainkan caesar.
"Rumah Sakit Sentosa menyatakan yang bersangkutan (Lina) sebelum beliau melahirkan, itu sudah terdeteksi hipertensi."
"Dokter menyarankan supaya almarhum melahirkan secara caesar, namun demikian almarhum bersikeras melahirkan secara normal."
"Nah, di sini menurut dokter jadi satu hal yang membuat penyakit tersebut timbul," jelasnya.