Find Us On Social Media :

Cekcok Gara-gara Nasi Goreng di Kafe, Mandor Angkot Ini Akhirnya Tewas Dikeroyok

By Novia, Jumat, 31 Januari 2020 | 17:41 WIB

Cekcok Gara-gara Nasi Goreng di Kafe, Mandor Angkot Ini Akhirnya Tewas Dikeroyok

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Warga Pasar Baru, Medan dikagetkan dengan peristiwa pengeroyokan Abadi Bangun, seorang mandor angkot Rahayu yang akhirnya tewas.

Abadi Bangun dikabarkan tewas usai melakukan cekcok di kafe Delicius Mie Aceh.

Melansir dari Tribun Medan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (29/1/2020) pukul 02.20 WIB.

Baca Juga: Jutaan Orang Tewas hingga Mayat-mayat Korban Ditumpuk di Jalanan, 6 Pandemi Paling Mematikan dalam Sejarah Ini Lebih Mematikan dari Virus Corona

Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing menyampaikan bahwa dalam peristiwa ini terdapat 12 orang saksi yang sudah diperiksa.

Di mana para saksi tersebut tidak lain adalah karyawan kafe di sana.

Menurut Martuasah, di antara para saksi yang sudah diperiksa, tidak menutup kemungkinan akan menjadi tersangka.

Baca Juga: Artis Cantik Ini Ditemukan Tewas dengan Tragis setelah Sempat Dijadikan PSK oleh Pacar Sendiri

Menelisik dari kronologinya, Martuasah menyampaikan bahwa Abadi Bangun bersama rekannya, Jery, mendatangi warung Mie Aceh sekitar pukul 01.30 WIB.

Awalnya korban memesan nasi goreng dan direspon oleh penjual untuk bersabar.

Namun, korban justru merespon dengan emosi hingga memecahkan kaca di warung.

Baca Juga: Sempat Disebutkan Akan Didakwa Penjara Seumur Hidup, Siswa SMA yang Bunuh Begal Demi Selamatkan Sang Pacar Akhirnya Hanya Dituntut Pidana Pembinaan, Kejaksaan Negeri Malang: Kami Harap ZA Jadi Lebih Baik!

"Karena korban tidak terima, lantas dia memecahkan kaca steling warung tersebut. Kemudian, korban bersama Jery pergi menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar III," tutur Martuasah.

Sementara itu menurut saksi Heru Gunawan Kaban, korban justru meminjam motornya.

Korban beralasan ingin pulang ke rumah berganti baju.

Baca Juga: Bak Telan Pil Pahit, Soeharto Ternyata Dulu Pernah Bekerja Serabutan hingga Bersihkan Selokan Air untuk Menyambung Hidup

Setibanya di rumah, korban dan rekannya itu meminta uang sebesar Rp 20 ribu kepada saksi bernama Hendri Kapri untuk membeli makan.

Setelah itu korban dan Jery kembali ke rumah makan Mie Aceh dengan membawa parang dan langsung mengancam para karyawan dengan parang yang dibawa.

"Karena kondisi terancam, karyawan tersebut meminta tolong. Mahyudi, pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Baru sambangi korban dan menanyakan apa yang terjadi," sambung Martuasah.

Baca Juga: Kepergok Rekam Kerlap-kerlip Menara Eiffel di Malam Hari, Raffi Ahmad Tak Takut Keciduk Gara-gara Lakukan Tindakan Ilegal?

Situasi akhirnya memanas hingga akhirnya terjadi sebuah perkelahian.

Mahyudi selaku pemilik kafe akhirnya mengambil kayu broti dan memukul korban.

Perkelahian semaki menjadi-jadi saat seluruh karyawan Kafe Delicius Mie Aceh ikut memukul korban hingga terkapar di Jalan Pasar Baru.

Baca Juga: Mengaku Banyak Ditaksir Pria Tajir, DJ Cantik ini Sempat Ditawari Uang Rp50 Juta Hanya untuk Makan Siang

Jery yang bersama korban akhirnya melarikan diri dengan membawa motor yang dipinjamnya tadi.

Jery mengabarkan peristiwa tersebut ke rumah korban dan menyampaikan bagaimana kondisi Abadi Bangun.

Pada pukul 02.30 WIB, Jery dan Hendri Kapri bersama 3 rekannya bergegas menuju ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Panjatkan Doa Terbaik untuk Hasil Autopsi Mendiang Lina, Sule Singgung Soal Keadilan: Kita Tidak Menuduh Siapapun!

Hendri Kapri akhirnya langsung membawa korban ke rumah sakit usai melihat korban tergeletak di jalanan.

"Berdasarkan keterangan dokter jaga di Rumah Sakit Siti Hajar, usai dilakukan pemeriksaan, korban sudah meninggal dunia," ungkap Martuasah Tobing.

Sementara itu mengutip warta dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak yang dikonfirmasi melalui Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polrestabes Medan AKP Rover Samosir membenarkan peristiwa tersebut.

Baca Juga: Kasihan, Lansia China Ini Jatuh Pingsan hingga Meninggal di Autralia, Tapi Tak Ada yang Menolong Karena Khawatir Terkena Virus Corona, Padahal Ini yang Terjadi

Kini polisi telah menetapkan 3 orang tersangka dan melakukan penahanan.

Mereka adalah pemilik kafe Mahyudi (38), Mursalin (32) dan Agus Salim (32).

"Ketiganya dijerat pasal 338 junto 351 ayat 3, tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain," kata Rover.

Baca Juga: Terjun dari Flyover Setinggi 5 Meter Hingga Hantam Mobil yang Melaju di Bawahnya, Aksi Nekat Pria di Surabaya Bikin Sang Anak Pingsan

Dari keterangan para saksi, 3 orang tersebut merupakan orang yang diduga kuat telah melakukan penganiayaan.

(*)