Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kabar tewasnya Mardiyana, janda asal Surabaya yang dibunuh mantan suaminya, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini prihatin dengan kondisi ketiga anaknya.
Risma pun tergerak hatinya untuk mendatangi rumah duka di Patemon, Surabaya, Jawa Timur.
Pada kunjungannya, Kamis (30/01/2020) malam itu, Risma secara khusus memberikan perhatiannya kepada ketiga anak Mardiyana.
Terlebih bagi anak Mardiyana yang masih berusia 9 dan 13 tahun, Risma sempat menyuapi mereka.
Dengan didampingi beberapa jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya, Risma tak henti-hentinya memberikan semangat kepada ketiga anak Mardiyana.
Ia bahkan sempat mengatakan akan membelikan sepeda kepada kedua anak Mardiyana yang masih bersekolah.
"Biar ke sekolah nanti bisa naik sepeda,” kata Risma, seperti yang dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
Selain itu, Risma juga membawakan baju serta tas sekolah untuk mereka.
"Kamu yang pinter ya sekolahnya, nak," pesan Risma.
Sementara anak sulung Mardiyana yang sudah berusia 22 tahun akan ditarik kerja di Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.
Lebih lanjut, seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPSA), Candra Oratmangun, ketiga anak Mardiyana akan diinapkan sementara ke salah satu hotel di Surabaya.
"Karena rumah duka masih dijadikan olah TKP pihak kepolisian," terangnya.
Setelah itu, lanjut Candra, ketiga anak Mardiyana rencananya akan tinggal di Rusun Krembangan.
Hal ini agar kedua anak korban yang masih berstatus sebagai pelajar dapat lebih dekat aksesnya ke sekolah.
Pekerja Keras
Sebelumnya, isak tangis 2 anak Mardiyana dan keluarga pecah ketika jenazah korban dievakuasi petugas.
Keluarga tak kuasa menahan haru lantaran wanita 44 tahun itu selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik.
Apalagi Mardiyana adalah sosok pekerja keras bagi keluarganya.
Melansir dari Tribun Jatim, Mardiyana selama ini diketahui berjualan makanan di depan gang rumah kosnya yang beralamat di Jalan Patemon Barat 1 H, Kota Surabaya.
Hal ini dilakukannya semata-mata untuk menghidupi keluarga kecilnya setelah bercerai dengan Abdus Salam setahun yang lalu.
Dikatakan Heri, pamannya, hubungan Mardiyana dengan Abdus Salam sudah renggang bahkan sering terlibat cekcok terkait keinginan mantan suaminya itu untuk rujuk.
"Sudah setahunan menikah. Cuma dengar-dengar sudah pisah. Abdus Salam (mantan suami siri korban) ini jarang mampir ke sini (rumah kos). Gak tahu tiba-tiba datang terus terdengar cekcok begitu," kata Heri.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Jelang Konser Tunggal, Ayu Ting Ting Justru Ogah Berolahraga, Lah Kok?
Namun, Mardiyana dikabarkan selalu menolak ajakan Abdus hingga membuatnya emosi.
Korban pun dibunuh mantan suaminya itu.
Jenazah Mardiyana sendiri pertama kali ditemukan oleh Heri pada Kamis (30/01/2020).
Saat itu, Heri yang khawatir karena mendengar korban berteriak minta tolong langsung mendatangi kediaman Mardiyana untuk memastikan keadaan.
"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidak bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri.
Kasus pembunuhan janda asal Surabaya ini pun langsung didalami pihak kepolisian.
(*)