Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Baru-baru ini Nenek Iroh bercerita jika pernah jatuh selama tinggal di rumah Baim Wong.
Seperti yang sudah diketahui, sejak bertemu Baim, Nenek Iroh tak lagi berjualan gorengan dan tinggal berpindah-pindah.
Nenek pun menempati satu kamar kosong yang ada di rumah Baim.
Nah beberapa waktu lalu, ruangan yang digunakan Nenek Iroh direnovasi oleh Baim.
Renovasi tersebut dilakukan agar tempat yang ditinggali nenek sedikit lebih lebar dan nyaman.
Demi menghindari bahaya, Baim dan Paula pun sepakat menitipkan nenek untuk tinggal sementara bersama keluarga Tya Ariestya.
Namun sebelum tinggal bersama Tya, rupanya nenek sempat jatuh di depan kamar.
Di mana pada saat itu area depan kamar sudah dipenuhi dengan material pembangunan, seperti keramik dan lain-lainnya.
Meski alami cidera hingga kesulitan bangun, Nenek Iroh melarang tukang-tukang yang ada di sana memberi tahu Baim.
Baca Juga: Tersangka Pencurian Sepeda Motor Baim Wong Menyesal dan Minta Maaf kepada Nenek Iroh
Hal itu lantaran nenek takut jika Baim akan membawanya ke rumah sakit untuk berobat.
Kejadian ini akhirnya terungkap saat nenek dirawat di rumah sakit akibat batuk hebat dan demam tinggi.
Dihadapan Nikita, salah satu karyawan Baim yang menemaninya selama berada di rumah sakit, Nenek Iroh menjelaskan tragedi tersebut.
Momen itu pun terekam dalam tayangan di kanal YouTube Baim Paula, seperti dikutip Grid.ID dari video yang dipublikasikan pada Kamis (30/1/2020).
Ditengah santap siang, Nenek tiba-tiba menyinggung soal Ancol hingga membuat Nikita bertanya, "Kenapa yang pas di Ancol?".
"Jatuh di tempat bangunan. Untungnya itunya gak ambruk, kalau ambruk jatuhnya ke kanan jadi miring ke kanan," ujar nenek.
Baca Juga: Syuting Bareng Baim Wong, Honor Nenek Iroh Dikabarkan Capai Rp 10 Juta
"Itu pulang dari Ancol. Pas di Ancol aja kalau jalan muter-muter, padahal waktu baru masuk jalannya lancar aja. Jalannya muter-muter kayak tawaf di Kabah," jelas nenek.
Nikita pun berusaha mencari tahu kronologinya, "Jatuhnya pas di mana, nek?".
"Saya keluar dari kamar, terus nyusruk," terang nenek sambil mengusap-usap lengannya.
"Oh yang di rumah Kak Baim? Bukan di rumah Kak Tya?" tanya Nikita memastikan.
"Bukan, masih di rumah lama (Baim)," tegas nenek.
"Untung keramiknya gak ambruk. Kalau ambruk nimpa kepala. Itu aja gak bisa bangun sendiri, yang bangunin tukang besi. Kata saya, 'Jangan bilang-bilang Mister Baim ya. Soalnya ntar dibawa ke rumah sakit," kenangnya.
"Jadi saya ngomong sama tukang-tukangnya, 'Jangan bilang nenek jatuh ya," tandasnya.
Niki langsung menegur Nenek Iroh, "Heeee, harus ngomong kalau gitu nek".
"Seharusnya kalau jatuh kayak begitu, langsung ngomong ke Kak Baim," pungkasnya.
Beruntung kondisi nenek tidak terlalu parah meski sempat kesulitan berdiri usai jatuh.
Kaki, tangan dan badannya pun ada yang mengalami luka hingga menyebabkan ia kesulitan bergerak.
Hanya saja ketika rawat inap karena batuk hebatnya, Nenek Iroh juga diberi tahu bahwa ia kekurangan vitamin D.
Hal itu salah satu yang menyebabkan ia mudah lemas dan kadang kakinya gemetaran hingga sulit berjalan.
Setelah menjalani perawatan, kondisi Nenek Iro pun sudah jauh lebih baik.
Kini ia sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan kembali berkumpul dengan orang-orang yang menyayanginya.
(*)