Find Us On Social Media :

245 WNI Dievakuasi dari Wuhan dan Langsung Dikarantina di Natuna, Ibu-Ibu Ngumpet Sementara Warga Pria Lanjutkan Demonstrasi Tolak Kehadiran Ratusan Warga Indonesia yang Dipulangkan

By Novia, Minggu, 2 Februari 2020 | 15:05 WIB

Sejumlah WNI yang berasal dari Wuhan, China turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Virus corona akhir-akhir ini telah menghantui berbagai stigma masyarakat secara global.

Hal ini dibuktikan oleh masyarakat Natuna yang menolak ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari kota Wuhan, Hubei, China.

Tak bisa dipungkiri nyatanya virus corona ini telah memberikan pandangan negatif dan begitu menakutkan bagi masyarakat.

Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan, wajar saja bila warga telah dihantui dengan penyebaran virus corona tersebut.

Baca Juga: Putra Bungsu Nikita Mirzani Turut Menginap di Tahanan, Fitri Salhuteru Enggan Jelaskan Kondisi Ruangan untuk Arkana Mawardi

Sebab seseorang yang terjangkit virus ini semakin hari semakin banyak yang berjatuhan.

Sementara itu, melansir dari pantauan Kompas pada Minggu (2/2/2020) upaya mengevakuasi 245 WNI dikabarkan lancar.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) besama stakeholder akhirnya berhasil membawa pulang WNI yang berada di China.

Namun, 245 WNI tersebut tentu saja tak bisa langsung bertemu dengan keluarga masing-masing.

Baca Juga: Sambil Menenteng Potongan Kepala Istrinya, Pria Ini Berjalan Menyusuri Jalan Sejauh Lebih dari 1 Kilometer, Saat Dihampiri Justru Menyenandungkan Lagu-lagu

Sementara ini 245 WNI tersebut harus dievakuasi dan dibawa ke kepulauan Natuna untuk dikarantina.

Mereka juga harus melakukan observasi kesehatan selama 14 hari.

Apabila dalam waktu tersebut mereka lolos observasi, para WNI akan diizinkan pulang untuk bertemu keluarga masing-masing.

Rencananya 245 WNI tersebut, tiba di Hang Nadim akan langsung dilakukan pemeriksaan di pesawat.

"Jadi mereka tidak turun lagi ke bandara, dari pesawat ke pesawat dan langsung diterbangkan ke Natuna," kata Wardoyo saat ditemui di ruang VVIP Bandara Hang Nadim.

Baca Juga: Setelah Putus dari Rizki D'Academy, Lesty Kejora Mengaku Susah Move On dari Sang Mantan : Karena Putusnya Baik-baik Itu Ya Makanya Susah

Sebab Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menolak daerahnya dijadikan tempat isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Ngesti Yuni Suprapti selaku Wakil Bupati Natuna pun menegaskan pemerintah pusat tidak berkoordinasi untuk memutuskan kebijakan tersebut.

Ia juga menyampaikan apabila Natuna belum siap menghadapi kebijakan pemerintah.

Sebab Pemkab belum memahami bagaimana upaya dan antisipasi yang dilakukan agar virus corona tersebut tidak membuat khawatir masyarakat di sana.

"Di Natuna fasilitas kesehatan sangat terbatas. Kalau terjadi apa-apa dengan masyarakat kami, siapa yang mau bertanggung jawab," tegas dia.

Baca Juga: Akui Sempat Gila Gegara Keuangannya Merosot Tajam, Artis Ini Lakukan Perubahan Cara Cari Uangnya!

Sementara itu melihat pantauan dari Tribunnews, ibu-ibu di wilayah Natuna dikabarkan tak berani keluar dari rumah.

Mereka memilih bersembunyi di dalam rumah masing-masing sejak kedatangan WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Sementara para kaum pria terus menerus melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kedatangan ratusan WNI tersebut.

"Para ibu-ibu sembunyi dan ngumpet masuk rumah masing-masing, takut terkena virus. Sebab sebentar lagi pesawat akan mendarat," ujar Wifit seorang warga Natuna.

Baca Juga: Dievakuasi dalam Sekali Jalan, 245 WNI di Wuhan Langsung Dikirim ke Natuna untuk Dikarantina dan Diobservasi Selama 14 Hari

Sementara itu mereka yang ikut demonstrasi bahkan melakukan aksi bakar ban untuk menolak WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut.

Bahkan hingga kini gelombang masa dikabarkan terus memuncak dan memadati pintu AURI Lanud Raden Sajad.

"Sudah dari kemarin aksi warga, jumlah massa terus berdatangan. Bahkan aksi dorong-dorongan tak terhindarkan," ujar seorang petugas bandara kepada Tribun.

(*)