Find Us On Social Media :

Situasi Warga Natuna Memanas Saat Tolak WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Hingga Polisi Harus Kerahkan 117 Brimob, Kemenkes : Jangan Berlebihan Anggap Penyakit Ini Sangat Berbahaya

By Novia, Minggu, 2 Februari 2020 | 15:30 WIB

Untuk mengamankan dan menjaga situasi Natuna tetap kondusif, Polda Kepri langsung menerjunkan sedikitnya 117 personil brimob Polda Kepri.

"Kalau tidak sehat, pasti tidak diperbolehkan keluar oleh pemerintah China. Karena sehatlah, makanya diperbolehkan keluar dari China," jelas Harry.

Baca Juga: Seperti Tak Cukup Disiksa hingga 2 Minggu Tak Pulang, Dokter yang Bertugas Tangani Virus Corona di Wuhan Masih Hadapi Pasien yang Siap Membunuhnya

Harry juga berharap agar masyarakat bersedia menerima 245 WNI yang baru saja dipulangkan ke tanah Air.

"Seperti saya katakan tadi, 245 WNI tersebut dalam kondisi sehat. Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberi dukungan," paparnya.

Lebih lanjut, Harry juga menyampaikan apabila demonstrasi yang digelar warga Natuna sejauh ini aman dan kondusif.

"(Natuna memanas) Hoaks itu. Natuna kondusif kok. Dan, sejauh ini aman," pungkasnya.

Baca Juga: Seperti Tak Cukup Disiksa hingga 2 Minggu Tak Pulang, Dokter yang Bertugas Tangani Virus Corona di Wuhan Masih Hadapi Pasien yang Siap Membunuhnya

Sementara itu melansir informasi dari Tribunnews, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Wiedra Woworuntu juga menghimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir.

"Artinya kan dia menularnya masih droplet infection atau airborne infection itu kan juga belum tahu. Nah kalau misalnya droplet infection itu pun jaraknya 1-5 meter pun juga tidak terkena," kata Wiedra.

Wiedra juga meminta agar masyarakat tidak terlalu resah menanggapi virus corona ini.

"Tapi saya sih mengimbau aja bahwa masyarakat jangan terlalu berlebihan untuk menanggapi bahwa penyakit ini sangat berbahaya begitu," ungkap Wiedra.

"Tapi mari kita sama-sama untuk melihat atau kita sikapi, bahwa WNI kita yang datang ini adalah warga negara yang sehat."

"Dan akan diobservasi terus menerus oleh tenaga kesehatan," jelasnya.

(*)