"Gua nggak kuat enam bulan di sana, karena isinya bullying karena orang-orangnya sana semua," terangnya.
Setelah itu, ia beralih profesi menjadi buruh katering.
"(Buruh katering) di Australia. Tapi di sini serunya, kan kalau kawinan di sana, botol-botolnya berserakan, terus teman-teman gue bilang 'Udah bawa pulang aja'"
"Ya udah sama teman-teman gue.... buat nyolong botol," ungkapnya.
Baca Juga: Dua Lagunya Disukai Cho Seung Youn eks X1 sampai Jadi Trending, Ardhito Pramono Ucapkan Terima Kasih
Selain menjadi buruh katering, Ardhito pernah menjadi creative planner dan music director.
Ia mulai dikenal banyak orang setelah mengcover lagu milik AJ Rafael seperti She Was Mine.
Setelah itu, ia memutuskan untuk fokus berkarier sebagai penyanyi jazz.
Baca Juga: Gara-gara Cho Seung Youn eks X1, Ardhito Pramono Jadi Trending di Situs Musik Terbesar Korea Selatan
Pria kelahiran 22 Mei 1995 ini mengawali langkahnya dengan mengeluarkan album perdananya pada 2017.
Sejak itu, ia aktif merilis karya baru termasuk album a letter to my 17 year old yang dikeluarkan pada 2019.