Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kawasan Natuna di provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah ditetapkan pemerintah sebagai tempat isolasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, terkait virus corona.
Meski begitu, segenap warga di sana masih ada yang tidak terima tempat tinggalnya dijadikan lokasi karantina.
Mereka bahkan sampai melakukan aksi protes dengan mendatangi kantor DPRD Natuna.
Dikatakan Andes Putra selaku Ketua DPRD Natuna, penolakan Natuna sebagai lokasi karantina dikarenakan kondisinya yang belum memadai seperti misalnya alat medis yang masih kurang.
"Dari kesehatan, tenaga medis, alat medis kita kurang," ujar Andes.
"Jangankan untuk mereka yang datang, untuk kita di Natuna aja masih kekurangan," lanjutnya.
Selain itu, warga juga khawatir dengan penyebaran virus corona yang mungkin saja dibawa oleh para WNI tersebut.
Andes pun telah menegaskan hal tersebut seperti yang dikutip dari tayangan Youtube KompasTV pada Jumat (31/1/2020).
"Jadi di situ, kita tidak ingin virus itu tertular kepada masyarakat kita," ungkapnya.
Sementara itu, untuk mengamankan dan menjaga situasi Natuna agar tetap kondusif, Polda Kepri langsung menerjunkan setidaknya 117 personel Brimob Polda Kepri.
"Pagi tadi kami terbangkan 117 personel," kata Kabid Gunas Polda Kepri Kombes Pol Harry, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Ketika ditanyai perihal penolakan yang dilakukan segenap warga Natuna, Harry pun mengatakan jika saat ini personelnya sedang melakukan upaya pendekatan.
Sebab, ditegaskan Harry, ke-245 WNI yang dievakuasi pemerintah pada Sabtu (01/2/2020) kemarin semuanya dalam keadaan sehat.
"Kalau tidak sehat, pasti tidak diperbolehkan keluar oleh pemerintah China. Karena sehatlah, makanya diperbolehkan keluar dari China," jelas Harry.
Oleh karena itu, Harry berharap masyarakat Kepri dapat menerima 245 WNI tersebut karena bagaimana pun mereka adalah saudara sebangsa dan setanah air.
"Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberi dukungan," kata Harry.
(*)