Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Penulis Andrea Hirata kembali menyapa para pembacanya melalui karya original dan terbaru berjudul 'Guru Aini'.
'Guru Aini' adalah novel ke-12 Andrea Hirata yang menjadi prekuel novel 'Orang-Orang Biasa' yang terbit tahun 2019 lalu.
Dijumpai Grid.ID saat peluncuran 'Guru Aini' di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2020), Andrea Hirata mengakui adanya kerumitan saat menggarap novelnya yang bertema ilmiah itu.
Tantangan harus ditaklukan Andrea demi menyelesaikan novel pertama yang dibuatnya melalui perspektif seorang guru.
"Jadi memang membuat novel yang bertema ilmiah itu, aduh, agak runyam karena bagaimana dia (novelnya) nggak kaku," tutur Andrea.
Apalagi, penulis asal Pulau Belitung itu juga menyadari betul 'Guru Aini' akan dibaca oleh banyak guru matematika di Tanah Air.
Karenanya, Andrea sampai menuturkan permohonan maaf apabila kelak 'Guru Aini' tak mampu memenuhi ekspektasi para guru matematika di luar sana.
"Saya minta maaf sebelumnya pada guru-guru matematika apabila ada sesuatu yang sebenernya gak akurat," ujarnya.
"Bayangkan, bagaimana Anda berbicara tentang novel tapi dalam terminologi akurasi, kan gak bisa seharusnya," lanjut Andrea Hirata.
"Tapi ada tuntutan itu dalam menulis Guru Aini karena beberapa hal sangat teknis," tandasnya lagi.
Di novel 'Guru Aini', Andrea Hirata menggambarkan idealisme seorang guru bernama Bu Desi untuk mengajar matematika di pelosok.
Baca Juga: Kembangkan Karier, Nadia Mulya Jadi Penulis dan Kembali Luncurkan Buku Soal Keuangan
Bu Desi berobsesi menemukan seorang jenius matematika, pelajaran yang seringkali menjadi masalah bagi kebanyakan pelajar.
Namun rupanya tak mudah bagi Bu Desi untuk mengajak matematika di pelosok.
Apalagi saat Bu Desi bertemu Aini, seorang siswi dengan kemampuan daya tangkap rendah.
Kendati demikian, Aini punya semangat tinggi untuk berjuang.
Bagaimana? Tertarik untuk membacanya?
(*)