Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Upaya evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok berjalan dengan lancar.
Proses evakusi pun dilakukan dalam sekali jalan tanpa adanya transit hingga akhirnya tiba di Bandara Internasional Tianhe Wuhan pada Sabtu (01/02/2020) pukul 19.00 waktu setempat.
Pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300 tersebut pun langsung bertolak kembali ke tanah air dengan membawa 238 orang yang terdiri dari 237 WNI dan 1 WNA yang merupakan suami dari salah seorang WNI.
Jumlah ini berbeda dari rencana awal yang disebut akan menjemput 245 WNI.
Lantas, ke manakah ke-7 orang lainnya yang tidak ikut diboyong pulang?
Ternyata ke-7 WNI tersebut memiliki alasannya tersendiri sehingga tidak ikut pulang ke Indonesia.
Hal tersebut dijelaskan dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan 3 WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," tulis Kemenlu dalam keterangannya.
Hal ini berarti, 7 orang WNI sisanya itu masih tertinggal di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
KBRI di Beijing pun akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memantau kondisi dan kebutuhan ke-3 WNI yang tak bisa ikut pulang ke Indonesia.
Plt Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah memastikan Pemerintah tidak akan lepas tangan dengan keselamatan WNI yang masih tersisa di Tiongkok.
"Mereka sudah ditangani dengan baik. KBRI sudah berkomunikasi dengan mereka. Kita akan melindungi mereka sepenuhnya," katanya, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Diisolasi di Natuna
Sementara itu, WNI dari Wuhan yang sudah tiba di Tanah Air rencananya akan diisolasi dahulu ke Natuna selama 14 hari sebelum nantinya dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Saat ini, pihak Kantor Karantina Kesehatan Kelas 2 Tanjungpinang pun telah menerjunkan 8 orang petugas ke Natuna.
Mereka adalah 1 orang dokter, 2 orang perawat, dan 5 orang petugas yang melakukan pengecekan terhadap para WNI dari Wuhan tersebut.
Kepala KKP Kelas 2 Tanjungpinang Agus Jamaludin pun mengatakan, masyarakat khususnya di Natuna tidak perlu cemas karena pemerintah akan melakukan pengawasan, dan pengecekan maksimal.
"Dari China saja sudah diperiksa satu-persatu warga kita itu. Sampai Batam diperiksa lagi, sampai Natuna diperiksa lagi. Artinya sangat ketat pemeriksaan. Dokter sepesialis paru-paru juga standby terus di pesawat kok," katanya seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Batam, Minggu (2/2/2020). (*)