Ahmad Sahroni mengaku pernah bekerja jadi tukang semir sepatu hingga jadi sopir.
"Semir sepatu saya di Pertamina di Ampera, tempat ojek payungnya di sana, lahir di Santo Yosef di Jalan Gadang, besar di Pelabuhan Tanjung Priok, dan tinggal di Jalan Bakti," terang Ahmad Sahroni.
Ia pun kemudian menceritakan pengalamannya saat menjadi seorang supir di perusahaan yang kini menjadi miliknya.
"Dulu jadi supir di salah satu perusahaan yang akhirnya perusahaan itu jadi milik saya.
Nyopirin sambil dengerin dia telpon sana telpon sini kerja, nah saat dia mabok tidur di hotel, dia nugasin saya, saat tugas itulah saya jalanin," terang Ahmad Sahroni.
Anggota DPR RI Komisi III itu juga mengaku pernah diperlakukan buruk oleh atasannya.
Ia pernah ditolak saat meminta uang pulsa sebesar Rp 10 ribu dan bahkan dilempar asbak rokok.
"Saya manggil bos kecil saya dulu mas, masih inget nggak dulu saya masuk ruangan minta uang pulsa Rp 10 ribu mas nggak kasih.
Cuman rasanya agak sedikit terenyuh karena mas zaman dulu punya duit banyak banget karena saya yang pegang duitnya.