Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang nelayan dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Etam (52) yang berprofesi sebagai pelaut dilaporkan ke Polsek Jawai, karena beberapa hari terakhir tidak kembali.
Namun, Etam kini akhirnya berhasil ditemukan nelayan lain setelah 65 jam terombang-ambing di lautan.
Etam adalah seorang warga Desa parit Setia, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Baca Juga: Hadiri Pernikahan Isyana Sarasvati, Wajah Pucat Vidi Aldiano Jadi Sorotan!
Ia akhirnya ditemukan oleh nelayan lain saat melambaikan tangan di tengah lautan.
Melansir dari Tribun Pontianak pada Senin (3/2/20202) Kapolsek Jawai Iptu Ronald Napitupulu, membenarkan adanya laporan seorang nelayan hilang beberapa hari lalu.
Namun, kini sang nelayan telah ditemukan dalam keadaan selamat.
"Sudah ditemukan korban bernama Etam umurnya 52 tahun. Beliau sendiri adalah warga Desa Parit Setia. Korban kami temukan pada hari Rabu 29 Januari 2020 sekitar jam 08.00 Wib," kata Ronald, Minggu (2/2/2020).
Ronald pun menjelaskan jika penemuan Etam adalah berkat kerjasama antara polsek jajaran dan segenap masyarakat kecamatan Jawai.
"Berkat kerjasama Polri dan masyarakat nelayan," ujarya.
Sang nelayan akhirnya berhasil ditemukan setelah seorang nelayan lain melihat Etam tengah melambaikan tangan.
"Korban orang hilang ditemukan pada saat salah seorang nelayan, Wahidi (52) sedang turun ke laut untuk mencari ikan, pada saat di kedalaman air 4 depak atau 6 meter, melihat korban melambaikan tangan meminta pertolongan," jelasnya.
Baca Juga: Vicky Prasetyo dan Angel Lelga Kompak Absen, Sidang Mediasi Perceraian Lagi-Lagi Ditunda
Menyaksikan hal tersebut Wahidi akhirnya mendatangi Etam.
"Kemudian didatangi oleh Wahidi dan ternyata Etam mengalami kerusakan pada sap perahu (besi kipas, red),"ujarnya.
Menindaklanjuti hal itu, Wahidi akhinya meminta pertolongan temannya yang lain.
Wahidi memangil Mulyadi yang saat itu juga tengah melaut agar membantunya menarik perahu korban.
Sementara itu, melansir dari Kompas, setelah mendapatkan informasi keberadaan Etam, Kapolsek Jawai langsung memerintahkan personelnya untuk segera datang ke lokasi.
Pada saat ditemukan Iptu Ronald menyampaikan korban dalam kondisi terkulai lemas.
Sebab Etam telah berada di tengah laut selama 65 jam.
"Pada saat ditemukan terlihat lemas karna sudah kurang lebih 65 jam berada di laut, namun secara umum masih dalam keadaan sehat," tuturnya.
Kendati demikian, kapolsek menghimbau agar masyarakat yang bermata pencarian sebagai nelayan agar lebih berhati-hati.
Selain itu juga harus memperhitungkan cuaca sebelum turun ke lautan.
"Lakukan pengecekan kondisi perahu beserta mesinnya, jika perahu mengalami kerusakan atau bocor agar terlebih dahulu untuk di perbaiki begitu juga terhadap mesin. Dan persediaan bahan bakar untuk menggerakkan mesin agar dipersiapkan lebih sebagai cadangan," kata Kapolsek.
Hal ini juga dihimbau kapolsek agar diperhatikan sercara khusus, bagi rekan-rekan nelayan yang lain.
Ia juga menghimbau agar nelayan tetap membawa ponsel dan baterai cadangan agar mudah dihubungi.
Sebab di beberapa lokasi di tengah laut masih dapat menjangkau jaringan seluler.
"Sebagai contoh pak Etam yang biasanya membawa handphone pada saat kejadian handphonenya tidak dibawa sehingga lama terombang ambing dibawa ombak," tuturnya.
Selain itu kapolsek juga menghimbau untuk tetap membawa persediaan makanan yang cukup.
"Tidak lupa juga melengkapi diri dengan pelampung dan yang paling penting memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa sebelum dan setelah melaksanakan tugas, semoga Yang Maha Kuasa selalu menyertai kita kapan dan dimanapun kita berada," tutupnya.
(*)