Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Negara Tiongkok melakukan segala upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Satu di antaranya adalah membangun rumah sakit darurat dalam 10 hari.
Rumah sakit bernama Huoshenshan itu akan dibuka pada pekan ini.
Rumah sakit darurat ini dibangun untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus corona.
Mengutip Xinhanet.com, Senin (3/2/2020), sebanyak 1.400 staf medis akan mulai bertugas di Rumah Sakit Huoshenshan mulai hari ini.
Ribuan tenaga medis itu berasal dari 950 staf rumah sakit yang berafiliasi dengan pasukan People's Liberation Army (PLA).
Kemudian ditambah, 450 orang dari universitas medis angkatan bersenjata, angkatan laut dan angkatan udara PLA (People's Liberation Army).
Mission Impossible Membuat Rumah Sakit dalam 10 Hari
Mengutip Metro.co.uk, Senin (3/2/2020), rumah sakit Huoshenshan dibangun dengan meniru model perawatan SARS Beijing pada 2003.
Rumah sakit ini membutuhkan setidaknya 7 ribu pekerja yang terdiri dari tukang kayu, tukang ledeng, dan tukang listrik.
Mereka bekerja sepanjang waktu di tengah musim dingin yang sedang melanda kota Wuhan.
Seperti yang terlihat dalam foto-foto yang dirilis oleh media setempat, para pekerja hanya dibekali pakaian musim dingin, helm pengaman, dan masker untuk menghindari tertular virus saat bekerja.
Manajer proyek Third Construction Co Ltd, Fang Xia mengaku bahwa pembangunan rumah sakit di Wuhan dalam 10 hari adalah sebuah misi yang mustahil.
"Untuk proyek skala ini, biasanya membutuhkan setidaknya dua tahun."
"Butuh setidaknya sebulan untuk membangun sebuah bangunan sementara, belum lagi rumah sakit baru untuk penyakit menular," katanya.
Ada berbagai kendala yang dihadapi oleh Fang Xia dan timnya dalam pembuatan rumah sakit ini.
Baca Juga: Artis yang Berani Tertawa di Atas Kasus Hukum Nikita Mirzani Dikatain Virus Corona!
Satu di antaranya besarnya jumlah pekerja dari luar Wuhan yang turut ambil bagian sehingga sulit untuk menyediakan makanan dan tempat tinggal yang memadai selama pembangunan.
Berbicara soal desain bangunan, mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk merancang konsepnya.
Setidaknya ada tiga perusahaan yang dilibatkan dalam pembangunan rumah sakit ini.
Tiga perusahaan tersebut bekerja sama di bawah bendera Third Construction Co., Ltd. dari China Construction Third Bureau Bureau.
Baca Juga: Berani Kritik Pemerintah Soal Virus Corona, Warga Tiongkok Bisa Dipenjara 7 Tahun!
"Saya tidak pernah berpartisipasi dalam tugas mendesak seperti ini, dan saya belum pernah melihat begitu banyak perusahaan yang terlibat dalam satu proyek."
"Ini adalah pekerjaan yang sulit, tapi kami harus berusaha sebaik mungkin," kata rekan kerja Fang Xiang, Shen Kai.
Ribuan pekerja mengoperasikan lebih dari 800 peralatan secara bersamaan demi mengejar deadline.
Mereka bekerja secara bergiliran untuk menyelesaikan pembangunan.
Bahkan, kata Shen, ada beberapa pekerja yang hanya sempat tidur selama empat jam sehari.
Dilengkapi dengan Fasilitas Canggih
Rumah sakit ini didirikan di atas tanah seluas 600 ribu kaki persegi.
Sekitar setengah dari bangunan 2 lantai ini akan digunakan sebagai ruang isolasi.
Bangunan ini juga memiliki 30 unit perawatan intensif.
Selain itu, gedung ini juga mempunyai sistem ventilasi khusus dan kabinet dua sisi yang menghubungkan kamar pasien ke lorong rumah sakit.
Sehingga staf rumah sakit dapat memberikan makanan atau pasokan medis tanpa memasuki ruangan pasien.
Ada juga berbagai fasilitas canggih yang disediakan dalam rumah sakit darurat ini.
Satu di antaranya dokter dapat berbicara dengan para pakar di luar melalui sistem video.
Sistem tersebut dipasang kurang dari 12 jam oleh 20 staf Wuhan Telecom Ltd.
Rumah sakit ini juga mendapatkan sumbangan robot medis dari sebuah perusahaan Tiongkok.
Robot tersebut digunakan untuk mengirimkan obat-obatan dan membawa sampel uji.
(*)