Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Seorang ilmuwan asal Inggris rela bekerja berkejaran dengan waktu untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini diketahui telah menewaskan lebih dari 300 orang.
Parahnya virus ini telah menyebar ke berbagai negara hingga menginfeksi puluhan ribu orang.
Karena itu, para spesialis penyakit menular mulai bergegas mengerahkan segala upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.
Scot Kate Broderick menjadi satu di antara spesialis yang bekerja untuk membuat vaksin virus corona.
Ia menghabiskan waktunya bekerja di lab Inovio, San Diego bersama sebuah tim.
Mengutip Dailymail, Senin (3/2/2020), wanita berusia 42 tahun ini mengatakan ia merasa memikul tanggung jawab pribadi.
"Aku telah menghabiskan seluruh hidupku bekerja untuk membuat perbedaan dalam masalah wabah seperti ini dan aku akan melakukan apa pun," kata dia.
Kate bahkan mengaku rela tidur hanya sekitar dua jam setiap malamnya.
"Aku pribadi rata-rata tidur sekitar dua jam semalam saat ini," akunya.
Kate telah menghabiskan 20 tahun terakhir hidupnya untuk melawan beberapa penyakit mematikan yang pernah melanda masyarakat dunia, termasuk Ebola dan Zika.
Setelah lembur berhari-hari, lulusan Universitas Glasgow ini berharap dapat menyelesaikan vaksin untuk virus corona dalam 4 bulan.
Kate menerangkan bahwa ia menggunakan jenis teknologi DNA baru untuk mengerjakan vaksin ini.
Rencananya, vaksin tersebut akan diujicobakan kepada manusia pada awal musim panas.
"Untuk wabah ini, kami ingin mendapatkannya dalam 4 bulan."
"Kami akan mulai menguji vaksin minggu ini pada hewan, yang kecepatannya benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," terangnya.
Baca Juga: Artis yang Berani Tertawa di Atas Kasus Hukum Nikita Mirzani Dikatain Virus Corona!
Kate yang menjabat sebagai wakil presiden senior penelitian dan pengembangan, mengatakan tekanan semakin meningkat hingga membuatnya tidak bisa tidur.
"Situasi ini membuat Anda benar-benar tidak bisa tidur selama berminggu-minggu."
"Mengetahui orang-orang sekarat saat kami mengerjakan vaksin ini, benar-benar memengaruhi cara kerja dan kecepatan kami," ungkapnya dikutip Grid.ID dari Ladbible.
Ia menjelaskan pengerjaan vaksin ini dimulai segera setelah Tiongkok menyediakan urutan DNA virus.
"Kami mampu memasukkan melalui teknologi komputer lab kami dan merancang vaksin dalam waktu tiga jam,"
"Vaksin obat DNA kami adalah novel karena menggunakan sekuens DNA dari virus."
"Itu untuk menargetkan bagian-bagian tertentu dari patogen yang kami yakin dapat menimbulkan respon kuat pada tubuh," katanya dikutip Grid.ID dari Mirror, Senin (3/2/2020).
(*)