Grid.ID - Usai muncul Keraton Agung Sejagat, kini banyak bermunculan lagi kerajaan fiktif lain, seperti Sunda Empire dan World Empire, hingga King of The King.
King of The King berada di Kota Tangerang terkuak usai adanya spanduk yang dipasang di kawasan Poris.
Dalam baliho tersebut juga tertera kontrak orang terdekat dari King of The King, yakni Ketua Umum Indonesia Mecusuar Dunia (IMD) Juanda.
Menurut Juanda, King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
"Itu adalah Raja Diraja, nanti beliaulah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia," kata Juanda seperti dilansir dari laman Kompas.com, pada Rabu (3/2/2020).
Tak berhenti sampai di situ, Juanda juga mengklaim rajanya memiliki dua lembaga keuangan tertinggi di dunia.
Dua lembaga keuangan tersebut ialah Union Bank Switzerland (UBS) dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD).
King of The King yang dipimpin oleh Mister Dony Pedro disebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan mencapai Rp 60.000 Triliun.
Kekayaan tersebut dikatakan berasal dari aset yang ditinggalkan oleh Soekarno dan telah resmi diserahkan pada King of The King.
Harta fiktif senilai Rp 60 Trilliun itu disebut bakal digunakan untuk membayar hutang negara, dibagikan kepada masyarakat indonesia, dan membeli Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata).
"Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar," kata Juanda.
Keberadaan King of The King yang bermarkas di kawasan Cicadas tak ayal membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Bandung sempat tak bisa berkutik.
Hal ini seperti yang disampaikan Sekdis Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Inci Dermaga, dilansir Grid.ID dari laman Tribun Jabar, pada Rabu (5/2/2020).
"Walau tak tercatat di Kesbangpol, tapi kami diperintahkan pusat untuk menyelidikinya," ujar Inci melalui telepon, Sabtu (1/2/2020).
Menurut informasi yang didapatnya, Dony Pedro adalah seorang pensiunan pegawai dan setelah pensiun jadi orang pintar semacam dukun.
Mengklaim dirinya punya harta mencapai Rp 60 Trilin, tetapi menurut keterangan warga, Dony Pedro masih mengontrak dan berpindah-pindah tempat.
"Keterangan para tetangga, Dony Pedro selalu berpindah-pindah kontrakan tapi masih sekitar Cicadas," ungkap inci.
Namun setelah melalui penyelidikan lebih mendalam, pimpinan King of The King ternyata seorang anggota TNI AD yang masih aktif.
Hal ini terungkap setelah Ketua Lembaga Keuangan Tertinggi King of The King Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Juanda, PNS yang tinggal di Telagasari Kerawang ditangkap polisi.
Namun, Dony Pedro yaitu King of The King hingga kini masih dalam pendalaman dan pencarian profil.
"Kita akan melakukan pendalaman dan pencarian profil (Dony) Pedro itu," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto di Polres Metro Tangerang Kota, Senin (3/2/2020) seperti dilansir dari laman Kompas.com.
Pasalnya menurut keterangan Juanda, Dony Pedro merupakan tentara aktif yang dibuktikan dengan menunjukkan Kartu Tanda Prajurit TNI.
"Kepada saya, Dia (Dony Pedro) bilang tentara aktif. Saat saya ke sana (rumah Dony Pedro) seragam (TNI)-nya digantungin," ungkap Juanda.
Menurut informasi dari Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya, sosok pimpinan King of The King adalah seorang anggota TNI AD.
"Benar bahwa saudara Dony Pedro anggota TNI aktif," ungkap Brigjen TNI Candra Wijaya kepada Kompas.com, Rabu (5/2/2020).
Dony Pedro diketahui berpangkat Lettu alias Letnan Satu dan berdinas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung.
Saat ini, Pedro telah menjalani proses hukum melalui pengadilan militer di Kota Bandung.
"Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak tanggal 31 Januari 2020 di Pomdam III/Siliwangi karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan," pungkasnya. (*)