Kejadian ini berawal ketika pelaku meminta nomor telepon korban kepada An.
An yang merasa pelaku sudah dekat dengan suaminya itu tidak menaruh curiga apapun sehingga langsung saja memberikan nomor telepon anaknya.
Setelah mendapatkan nomor korban, pelaku lantas mengajaknya untuk makan di hotel tempatnya menginap.
"Biasa kan kalau orang Papua, kalau ada teman datang ke Jakarta pasti bilang 'kita ada di sini' lalu ngajak makan. Biasa itu," kata An, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Usai makan, barulah AG melancarkan niat bejatnya.
Mula-mula AG mengajak A ke kamarnya yang berada di lantai lima dengan alasan ingin membicarakan sesuatu.
A yang saat itu masih menggunakan seragam sekolah pun akhirnya menurut dan masuk ke kamar AG.
Di sana, ia disuguhi segeleas minuman yang diduga telah bercampur dengan obat tertentu.
Sebab A langsung hilang kesadaran yang lantas dimanfaatkan AG untuk menyetubuhi korban.
Selang beberapa jam barulah A tersadar dan mengetahui jika pakaiannya sudah terbuka.
"Dikasih minuman seperti teh leci. Pas diminum hilang kesadaran. Tahu-tahu pakaiannya sudah dibukain," terang An.