Grid.ID - Semakin memanas, Nikita Mirzani dan Sajad Ukra saling lemparkan sindiran, setelah sang Nyai bebas dari penjara.
Pihak Sajad Ukra, melalui sang istri, Media Moesa mengunggah isi percakapannya dengan Nikita Mirzani tahun 2015 dan 2016 silam.
Dalam percakapan tersebut Sajad Ukra menghubungi Nikita Mirzani untuk bisa bertemu dengan anaknya, Azka Mawardi.
Namun, saat itu sang Nyai enggan mempertemukan mantan suaminya dengan sang putra.
Nikita pun sangat santai ketika menanggapi pihak Sajad Ukra.
Ia bahkan membombardir pihak Sajad dengan menyebarkan rekaman telepon yang dikirim sang mantan suami.
Ya, pada Selasa (4/2/2020) kemarin, Niki membagikan rekaman telepon yang dikirim Sajad, di Instagram.
Dalam rekaman tersebut, Sajad menyebutkan bahwa hukum di Indonesia bisa dibelinya, sehingga bisa memasukkan Niki ke penjara.
Tak hanya itu saja, Rabu (5/2/2020) kemarin, Niki kembali membagikan rekaman telepon yang dikirmkan oleh Sajad.
Pada rekaman tersebut, Sajad menyeret nama Fitri Salhuteru dan Hotman Paris.
Sajad bahkan menyebut Hotman adalah germo dan kerap menyakiti anak-anak.
"Artinya dari suara SAJAD UKRA Bilang sama mreka semua, bilang sama fitri, kasi tau hotman paris.
Baca Juga: Sudah Move On dari Vanessa Prescilla, Adipati Dolken Sudah Gandeng Cewek Baru : Enggak Settinganlah!
"You bilang sama semua yg mencoba buat bantu nikita, semua uang yg ada di dunia ini ga bakalan bisa bantu dia!!.
"ALLAH bakalan menghancurkan hidup dia dalam hitungan detik! Semua kebohongan, semua kesakitan ini!! Hotman paris germo bicara soal anak-anak? Dia itu yg suka abuse anak-anak!" tulis Nikita di kolom caption.
Rekaman suara Sajad ini pun terdengar ke telinga sang pengacara kondang.
Tak terima disebut germo, Hotman pun langsung murka, dan mengadu ke Kapolda Metro hingga Direktur Penindakan Imigrasi.
Hotman mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah unggahan Instagram pada Kamis (6/2/2020).
Hotman meminta pihak yang berwajib untuk segera menindak Sajad, lantaran telah melecehkan instansi negara.
"Kepada bapak Kapolri dan bapak Kapolda Metro, mohon dicek, mohon diperiksa media sosial yang sudah viral di mana-mana.
"Di mana ada oknum orang asing yang suaranya, yang kata-katanya sangat menghina instansi kepolisian RI," ungkap Hotman.
"Dan juga sangat melecehkan Negara Republik Indonesia yang berdaulat," lanjutnya.
Hotman bahkan meminta pihak imigrasi untuk mengecek paspor milik Sajad.
"Tolong segera dicek di media sosial, agar segera disidik, termasuk oknum orang-orang yang didekat di sekitarnya, yang membantu.
"Demikian juga kepada bapak Direktur Penindakan Imigrasi, agar segera dicek paspor kedatangan dan dicegah tangkal, atau melakukan tindakan sesuai keimigrasian," kata Hotman.
"Orang asing, mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakiti hati bangsa Indonesia," tandasnya.
(*)