Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Siapa tidak mengenal Inul Daratista?
Pedangdut yang terkenal dengan goyang ngebor ini adalah salah satu penyanyi dangdut yang kehadirannya masih dinanti di layar kaca.
Meskipun umurnya sudah menginjak 41 tahun, penampilan Inul justru nampak awet muda.
Namun di balik kesuksesannya, perjalanan yang dilalui Inul tidaklah mudah.
Dia mengawali kariernya dengan bernyanyi bersama orkes keliling dari satu daerah ke daerah lain tergantung panggilan manggung.
Lama-kelamaan, Inul mulai merambah dunia musik dengan tampil di berbagai TV swasta pada masa itu.
Tak hanya bernyanyi, Inul juga terjun menjadi pengusaha bisnis karaoke.
Tetapi semua usaha pelantun Buaya Buntung ini tumbuh bukannya tanpa masalah.
Inul sering kali terlibat masalah hukum dikarenakan goyangannya di atas panggung yang dinilai terlalu erotis.
Inul bahkan sempat bermasalah dengan raja dangdut Rhoma Irama.
Tempat karaokenya juga sempat tersandung masalah kepemilikan lahan.
Namun semuanya dilalui Inul dengan lancar hingga sekarang dia mencapai kesuksesannya.
Tapi ternyata, Inul Daratista menikah dengan Adam Suseno hanya bermodalkan uang Rp 500 ribu.
Hal itu ia beberkan ketika dirinya menjadi bintang tamu dalam acara Hitam Putih yang videonya diunggah ke Youtube oleh TRANS7 OFFICIAL pada Kamis (6/2/2020).
"Aku dulu nikah (biayanya) Rp 500 ribu, gak ada pesta itu," ungkap Inul pada Deddy Corbuzier, pembaca acara Hitam Putih.
Ia mengaku bahwa uang tersebut sudah dia bagi menurut kebutuhan.
"Iya gak ada pesta, jadi uang Rp 500 ribu itu udah aku bagi-bagi. Rp 25 ribu itu bayar penghulunya, Rp 50 ribu buat bayar sewa baju penganten," jelas Inul.
Dirinya juga menyewa baju pernikahan di tempat tantenya sendiri.
"Sewa di tante sendiri Rp 50 ribu, dekorasinya Rp 75 ribu," sambung Inul.
"Dekorasi Rp 75 ribu tuh kayak gimana?" komentar Deddy.
"Ya ditaruh di ruang tamu ae," jawab Inul.
Sisa dari uang tersebut digunakan Inul untuk membeli kue-kue ringan untuk disajikan kepada tamu undangan yang kala itu berjumlah 30 kepala undangan.
"Sisanya buat beli kue-kue yang untuk undangan orang kampung kira-kira 30 kepala keluarga. Udah gitu salaman, pulang, entek duwite (abis uangnya)," cerita Inul.
Inul mengaku, kala itu dirinya tidak menerima uang sumbangan dari tamu undangan.
"Enggaklah (nerima sumbangan), kalau dulu kan mungkin orang tua-tua bawanya beras atau bawa mie, atau bawa apa gitu," sambungnya.
Selain itu, ada juga yang membawa gula dan bahan lain saat datang ke pernikahan Inul dan Adam pada 29 Mei 1995.
(*)