Grid.ID - Nasib dokter di Wuhan yang pertama kali mengumumkan bahaya virus corona meninggal dunia pada Kamis (6/2/2020).
Dokter bernama Li Wenliang itu meninggal dunia di usia 34 tahun dan meninggalkan seorang anak dan istri yang tengah mengandung.
Virus corona menjadi penyebab dokter Li Wenliang kehilangan nyawanya.
Mampu mendeteksi virus corona 10 hari sebelum mewabah rupanya menjadi pengabdian Li Wenliang sebagai dokter di Wuhan, China.
Li Wenliang adalah dokter yang pertama kali mengumumkan bahaya corona 10 hari sebelum akhirnya meluluhlantakkan Wuhan, China.
Penyebab kematian dokter Li Wenliang tak lain tak bukan adalah karena terinfeksi virus corona.
Dokter Li Wenliang meninggalkan seorang anak dan istri yang tengah mengandung buah hati mereka yang kedua.
Sayang, sebelum Li Wenliang melihat anak keduanya, ia harus berpulang lebih dulu.
Baca Juga: Sering Mengantuk di Pagi Hari? Waspada, Bisa Jadi Kamu Mengalami 4 Masalah Kesehatan ini!
Kepergian Li Wenliang pastinya meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Wuhan.
Pasalnya, setelah dicibir lantaran disebut menyebarkan berita bohong, dugaan Li Wenliang soal virus corona benar adanya terjadi.
Bahkan sebelum kepergiannya, warga pun sempat menyebut dokter Li Wenliang sebagai pahlawan.
Li Wenliang adalah satu-satunya dokter yang mampu mendeteksi gejala virus corona di awal penyebarannya.
Ia pun sempat memberitahukan penemuannya tersebut kepada rekan-rekan medis.
Hal itu ditulis Li lewat pesan di grup obrolan pada 30 Desember 2019 lalu.
"Halo semua. Ini Li Wenliang, dokter mata dari Rumah Sakit Pusat Wuhan," katanya dalam unggahan pertamanya.
Li berusaha meminta agar rekan-rekannya sesama dokter dapat berhati-hati saat menangani penyakit baru yang misterius.
Saat itu Dr Li dan kebanyakan rekannya tidak tahu bahwa penyakit itu berasal dari virus corona baru.
Sesudah sakit, Dr Li mengunggah di media sosial Weibo kenapa pihak berwenang masih menyatakan tak ada staf medis yang terinfeksi.
Lalu empat hari kemudian ia dikunjungi oleh petugas dari Biro Keamanan Umum yang memintanya untuk menandatangani sepucuk surat.
Dalam surat itu, ia dituduh telah "membuat komentar palsu" yang bersifat "sangat mengganggu ketertiban umum".
"Dengan sungguh-sungguh, kami memperingatkan Anda: Jika Anda tetap keras kepala dengan kelancangan Anda dan meneruskan kegiatan ilegal ini, Anda akan diproses secara hukum.
Apakah Anda paham?" di bagian bawah ada tulisan tangan Dr Li: "Ya, saya paham".
Ia adalah satu dari delapan orang yang diselidiki oleh polisi karena "menyebarkan desas-desus".
Pada akhir Januari, Dr Li menerbitkan salinan surat itu di media sosial Weibo dan menjelaskan apa yang telah terjadi.
Saat itu pemerintah setempat sudah meminta maaf kepadanya, tetapi terlambat.
Dalam beberapa minggu di bulan Januari, para pejabat di Wuhan berkeras bahwa penularan hanya terjadi pada orang yang melakukan kontak dengan hewan yang tertular.
Tak ada panduan diterbitkan untuk melindungi dokter yang merawat.
Namun seminggu sesudah kunjungan polisi, Dr Li merawat seorang perempuan yang menderita glaukoma.
Ia tak tahu bahwa pasiennya itu terinfeksi virus corona.
"Kami harap Anda mampu tenang dan ini tercermin dalam perilaku Anda," kata polisi dalam surat peringatan untuk Dr Li.
Dalam unggahannya di Weibo ia menggambarkan bahwa pada tanggal 10 Januari ia mulai batuk-batuk.
Di hari berikutnya ia demam dan dua hari kemudian ia dirawat di rumah sakit.
Kedua orang tuanya juga sakit dan dirawat.
Baru sepuluh hari kemudian pada 20 Januari, China mengumumkan keadaan darurat akibat wabah.
Dr Li mengatakan ia menjalani tes beberapa kali untuk virus corona dan semuanya negatif.
Tanggal 30 Januari ia mengunggah lagi: "Hari ini, tes asam nukleus hasilnya positif. Akhirnya ada kejelasan."
Ia menambahkan unggahannya dengan emoji anjing yang matanya mendelik dan lidah menjulur.
Unggahan itu segera mendapat ribuan komentar dukungan.
"Dr Li Wenliang adalah seorang pahlawan," kata seorang pengguna, sembari khawatir terhadap perlakukan terhadap Dr Li dari negaranya sendiri.
"Di masa depan, bisa jadi dokter akan takut untuk menyatakan peringatan dini ketika mereka melihat tanda-tanda penyakit menular."
"Kesehatan publik membutuhkan puluhan juta orang seperti Li Wenliang," kata satu komentar. (*)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter yang Pertama Kali Umumkan Munculnya Wabah Virus Corona Dinyatakan Meninggal Dunia