Find Us On Social Media :

Sempat Peringatkan Pemerintah Tiongkok soal Virus Corona, Dokter Muda Li Wenliang Tewas Digerogoti Penyakit Tersebut!

By Novia, Sabtu, 8 Februari 2020 | 08:51 WIB

Dokter Li Wenliang.

Baca Juga: Virus Corona Kian Mewabah hingga Stok Masker Mulai Menipis, Barbie Hsu Ikut Turun Tangan Bantu Perangi Penyakit Mematikan Ini!

Pihak rumah sakit mengabarkan, Li meninggal di usia 34 tahun dan tutup usia pada puluk 02.58 dini hari.

Sebelumnya, kabar kematian Li masih menjadi hal yang diributkan oleh berbagai media.

Banyak pihak yang mengatakan bahwa dokter Li masih hidup dan dalam keadaan kritis.

Baca Juga: Virus Corona Buat Khawatir Masyarakat Indonesia, Mbah Mijan Ramalkan Tak akan Masuk ke Indonesia, Penelitian Ini Membenarkan

Banyak pihak yang merasa berbela sungkawa atas kematian sang dokter Li Wenling dan merasa marah lantaran informasi yang sempat disampaikannya kala itu justru membuat dirinya harus diamankan pemerintah.

Michael Ryan selaku direktur program darurat kesehatan organisasi Kesehatan Dunia, turut berbelasungkawanya.

"Kami sangat bersedih mendengar dokter yang berkomitmen untuk merawat pasien justru meninggal," ujar Michael Ryan.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar di Berbagai Negara, Andien Justru Pamer Foto Jalan-Jalan ke Hong Kong, Netizen: Jangan Lupa Vaksin!

Bahkan para warga Tiongkok pun ikut membanjiri berita duka itu dengan melakukan aksi protes pada pemerintah.

Sebeb dokter Li sempat memperingatkan pemerintah, justru terjangkit dan digerogoti virus berbahaya itu.

“Teguran Dokter Li ini akan memalukan sejarah anti-epidemi Tiongkok. Dokter Li memberi tahu masyarakat dengan mengorbankan nyawanya. Kantor polisi Wuhan masih belum mengingat pemberitahuan teguran itu bahkan setelah kematiannya,” kata seorang warga yang turut protes.

Baca Juga: Virus Corona Mengancam Hampir Seluruh Dunia, Berikut 6 Fakta Penting Terkait Virus yang Sedang Mewabah di Tiongkok

Kini, Wabah corona itu tercatat telah merenggut 563 nyawa di daratan Tiongkok, ditambah dua di Hong Kong dan Filipina.

Dan kini telah menginfeksi lebih dari 28 ribu masyarakat di China, jauh melebihi epidermi SARS yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

(*)